Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ribuan Massa Pro-militer di Sudan Kembali Serukan Kudeta Pemerintahan Sipil

KHARTOUM, KOMPAS.com - Ribuan orang turun di jalanan ibu kota Khartoum, Sudan berunjuk rasa menyerukan untuk militer mengkudeta pemerintahan sipil.

Massa berkumpul di luar istana presiden di tengah krisis politik negara yang semakin parah, sejak upaya kudeta yang dikaitkan dengan pengikut mantan presiden Omar Al-Bashir (1993-2019) digagalkan pada September.

Pada Sabtu (16/10/2021), massa pro-militer meneriakkan "turunkan pemerintah" yang mereka anggap hanya menimbulkan kesengsaraan, seperti yang dilansir dari BBC pada Minggu (17/10/2021).

Mereka juga menyerukan untuk Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan, kepala angkatan bersenjata serta Dewan Kedaulatan gabungan militer-sipil Sudan, segera ambil alih kekuasaan negara.

"Kami butuh pemerintahan militer, pemerintahan sipil sekarang telah gagal memberi kami keadilan dan kesetaraan," ujar seorang pengunjuk rasa pro-militer kepada AFP.

Tidak seperti unjuk rasa pro-militer sebelumnya yang sudah berlangsung di Sudan, kali ini massa diizinkan untuk mencapai gerbang istana presiden dan hanya ada sedikit polisi yang berjaga.

Pada Jumat (15/10/2021), Perdana Menteri sipil Sudan, Abdallah Hamdok, merilis rencana untuk mengatasi kondisi yang ia sebut krisis politik "terburuk dan paling berbahaya" di negaranya dalam dua tahun masa pemerintahan transisi.

"Saya tidak netral atau menjadi mediator dalam konflik ini. Posisi saya jelas dan tegas adalah keselarasan penuh dengan pemerintahan transisi demokrasi sipil," kata Abdallah Hamdok.

Hamdok dilantik sebagai Perdana Menteri pada Agustus 2019 dalam pemerintahan transisi, setelah protes massal untuk mengakhiri 30 tahun pemerintahan militer Omar Al-Bashir pada April.

Namun, dukungan untuk pemerintahan transisi di bawah kepemimpinan Hamdok telah merosot dalam beberapa bulan terakhir.

Alasannya, reformasi ekonomi yang dipelopori oleh pemerintahan transisi Hamdok telah memangkas subsidi bahan bakar dan inflasi pun melonjak.

Sejak kudeta yang gagal pada September 2021, para pemimpin militer menuntut reformasi pada koalisi Pasukan Kebebasan dan Perubahan (FFC), aliansi sipil yang memimpin protes anti-Bashir dan membentuk bagian penting dari pemerintahan transisi.

Angkatan bersenjata juga menyerukan penggantian kabinet.

Namun, para pemerintahan sipil mengatakan bahwa tuntutan tersebut adalah bagian dari upaya perebutan kekuasaan oleh angkatan bersenjata.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/18/014928070/ribuan-massa-pro-militer-di-sudan-kembali-serukan-kudeta-pemerintahan

Terkini Lainnya

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke