Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penelitian: Iklim di Amazon pada 2500 Diramalkan Berubah Jadi Tandus

OTTAWA, KOMPAS.com - Sebuah penelitian tentang ramalan iklim dari dampak pemanasan global menyebutkan bahwa jika emisi karbon dioksida terus meningkat, pada 2500 mendatang Amazon akan menjadi tandus, Amerika Midwest dan India menjadi sangat panas untuk dihuni manusia.

Ramalan iklim tersebut adalah peringatan dari tim peneliti yang dipimpin oleh McGill University Kanada. 

Para peneliti Kanada mengilustrasikan skenario terburuk mereka untuk menyoroti betapa asingnya Bumi di masa depan, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Kamis (14/10/2021).

Temuan kondisi Bumi pada 2500 itu, kata peneliti, menyoroti pentingnya mempertimbangkan dampak panjang dari pemanasan global yang sedang berlangsung.

Studi tentang ramalan iklim dilakukan oleh ilmuwan sosial lingkungan Christopher Lyon dari McGill University di Montreal dan rekan-rekannya.

"Kita perlu membayangkan Bumi yang mungkin dihadapi anak serta cucu kita, dan apa yang bisa kita lakukan sekarang untuk membuatnya adil dan layak huni bagi mereka," kata Dr Lyon.

"Jika kita gagal memenuhi tujuan Perjanjian Paris dan emisi terus meningkat, banyak tempat di dunia akan berubah secara dramatis," ungkapnya memperingatkan.

Model peneliti ini menunjukkan bahwa di bawah skenario mitigasi gas rumah kaca rendah dan menengah, di bawah 2 Celcius, vegetasi dan area penanaman tanaman akan bergerak ke arah kutub.

Skenario suhu bumi di bawah 2 Celcius tersebut akan mengarah pada risiko bahwa tempat-tempat dengan sejarah panjang kekayaan budaya dan ekosistem, seperti lembah Amazon, akan menjadi tandus.

Pada saat yang sama, area yang cocok untuk menanam banyak tanaman juga akan berkurang.

Sementara itu, daerah yang berpenduduk padat seperti India akan menghadapi tekanan panas yang ekstrem, saking tingginya suhu menjadi tidak cocok untuk ditinggali manusia tanpa bantuan alat pelindung diri khusus.

Di bawah skenario mitigasi emisi gas rumah kaca yang tinggi, tim melaporkan bahwa mereka memperkirakan permukaan laut akan terus naik sebagai hasil dari perluasan dan pencampuran air di lautan yang memanas.

"Proyeksi ini menunjukkan besarnya potensi pergolakan iklim pada skala waktu yang lebih lama dan berada dalam kisaran penilaian yang dibuat oleh orang lain," kata Dr Lyon.

"Perjanjian Paris, PBB, dan laporan penilaian ilmiah Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, semuanya menunjukkan kepada kita apa yang perlu kita lakukan sebelum tahun 2100, untuk memenuhi tujuan kita, dan apa yang bisa terjadi jika kita tidak melakukannya," kata Dr Lyon.

Temuan lengkap dari penelitian tentang ramalan iklim di Amazon, India, dan wilayah umum dunia ini dipublikasikan dalam jurnal Global Change Biology.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/16/030542970/penelitian-iklim-di-amazon-pada-2500-diramalkan-berubah-jadi-tandus

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke