Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Desak Tajikistan dan Afghanistan Turunkan Ketegangan

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia mendesak Tajikistan dan Afghanistan untuk menyelesaikan setiap perselisihan melalui kesepakatan bersama.

Mengutip Kementerian Luar Negeri Rusia, TASS mewartakan bahwa Moskwa mendengar kabar kedua negara tersebut mengirim pasukannya ke daerah perbatasan.

Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon menolak untuk mengakui kabinet yang dibentuk Taliban di Afghanistan sebagaimana dilansir Reuters.

Rakhmon juga mengecam Taliban melakukan pelanggaran hak asasi manusia karena mengepung Provinsi Panjshir di mana pasukan oposisi mengadakan demonstrasi.

Di sisi lain, Taliban memperingatkan Tajikistan agar tidak ikut campur mengenai urusan dalam negeri Afghanistan.

Sekitar seperempat dari populasi Afghanistan adalah etnik Tajik. Sementara, anggota Taliban sebagian besar terdiri atas etnik mayoritas yakni Pashtun.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexei Zaitsev, dikutip TASS, mengatakan Moskwa mengamati dengan prihatin ketegangan antara Tajikistan-Afghanistan.

“Di tengah pernyataan yang saling kuat oleh para pemimpin kedua negara,” kata Zaitsev.

Zaitsev menuturkan, Taliban menginformasikan bahwa puluhan ribu pasukan khususnya dikerahkan di provinsi Takhar di timur laut Afghanistan, berdekatan dengan Tajikistan.

Namun, kantor berita RIA mengutip Juru Bicara Taliban Bilal Karimi yang menyangkal bahwa kelompok itu membangun pasukannya di perbatasan Tajik.

Kementerian Luar Negeri Tajikistan tidak segera memberikan komentar atas laporan tersebut.

Tajikistan, yang terdapat pangkalan militer Rusia, mengadakan parade militer di dua provinsi yang berbatasan dengan Afghanistan pada Rabu (29/9/2021) dan Kamis (30/9/2021).

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/01/144802570/rusia-desak-tajikistan-dan-afghanistan-turunkan-ketegangan

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke