Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemimpin Tertinggi Iran Sebut AS "Rubah Licik" Atas Kondisi Kacau Afghanistan Sekarang

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Iran Ali Hosseini Khamenei mengatakan bahwa kondisi kacau Afghanistan sekarang adalah hasil dari sikap AS yang seperti "rubah licik".

Khamenei mengatakan pada Sabtu (28/8/2021), sedih atas serangan bom bunuh diri di luar bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021), yang telah menewaskan puluhan warga Afghanistan dan 13 personil militer AS.

"Masalah dan kesulitan ini adalah pekerjaan orang Amerika yang selama 20 tahun menduduki negara itu dan memberlakukan berbagai kekejaman pada rakyatnya," katanya, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Sabtu (28/8/2021).

Sejak invasi Barat yang dipimpin AS di Afghanistan pada 2001, Donald Trump pada 2020 akan menarik pasukan militernya secara bersyarat dengan Taliban yang tertuang dalam perjanjian Doha.

Kemudian di bawah Presiden Joe Biden, jadwal penarikan pasukan AS diikuti sekutu dan NATO dipercepat secara mendadak di saat pemerintahan Afghanistan tidak mampu menghadapi ancaman milisi Taliban. Tak berselang lama dari penarikan besar-besaran pasukan asing, Taliban dengan cepat mengambilalih kekuasaan. 

"AS tidak mengambil satu langkah pun untuk kemajuan Afghanistan. Jika Afghanistan hari ini tidak tertinggal dalam hal perkembangan sosial dan sipil dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu, hal itu tidak terjadi," cercanya soal kondisi Afghanistan saat ini.

Serangan bom bunuh diri pada Kamis itu diklaim telah dilakukan oleh ISIS-K, kelompok militan yang bertentangan dengan Taliban.

Presiden Biden bersumpah untuk membalas serangan itu. Militer AS pada Jumat (27/8/2021) mengirimkan serangan balasan dari pesawat nirawak yang menargetkan perencana ISIS-K atas bom bunuh diri itu.

Kapten Bill Urban dari Komando Pusat meyakinkan bahwa serangan balasan itu tepat sasaran dan tidak melukai warga sipil.

"Serangan udara tak berawak terjadi di Provinsi Nangarhar Afghanistan. Indikasi awal adalah kami membunuh target," kata Bill Urban seperti yang diwartakan AFP.

"Kami tahu tidak ada korban sipil," tambahnya dalam pernyataan serangan AS pertama sejak bom bunuh diri di Kabul Afghanistan itu.

Namun kemudian pada Jumat sore, juru bicara Pentagon John Kirby berkata, mereka yakin ISIS-K berencana menyerang lagi, mengganggu proses evakuasi warga dari bandara Kabul yang mendekati waktu tenggat 31 Agustus.

"Kami masih percaya ada ancaman yang kredibel...spesifik, ancaman yang kredibel," kata Kirby.

Benar saja, pda Minggu (29/8/2021) Kabul diguncang serangan roket.

Serangan itu menambah ketegangan di Kabul ketika evakuasi besar-besaran terhadap puluhan ribu warga Afghanistan mendekati jatuh tempo.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/29/231611670/pemimpin-tertinggi-iran-sebut-as-rubah-licik-atas-kondisi-kacau

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke