Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biden Akui Risiko Kehilangan Nyawa di Bandara Kabul, Gambaran Kacaunya Proses Evakuasi

Berbicara di Gedung Putih, Biden mengatakan AS telah menyelamatkan 13.000 orang hingga saat ini dalam "salah satu pengangkutan udara terbesar dan tersulit dalam sejarah".

"Jangan salah, misi evakuasi ini berbahaya. Ini melibatkan risiko bagi angkatan bersenjata kami dan itu dilakukan dalam keadaan sulit," kata Biden.

"Saya tidak bisa menjanjikan apa hasil akhirnya atau tanpa risiko kerugian. Tetapi sebagai panglima tertinggi, saya dapat meyakinkan Anda bahwa saya akan mengerahkan setiap sumber daya yang diperlukan," tambahnya melansir BBC pada Sabtu (14/8/2021).

Pernyataan Biden bahwa warga AS tidak dihalangi oleh Taliban, ditentang oleh menteri pertahanannya sendiri.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan kepada anggota parlemen dalam sebuah pengarahan pada Jumat (13/8/2021), bahwa orang AS yang berusaha meninggalkan Afghanistan telah dipukuli oleh pejuang Taliban, menurut laporan Politico.

Di balik tembok Bandara Kabul

Biden mengakui pemandangan di Kabul dalam beberapa hari terakhir "memilukan".

Gambar dari ibukota Afghanistan menunjukkan gerombolan orang mati-matian berusaha melarikan diri ketika Taliban memperketat cengkeramannya di negara itu.

Puluhan ribu orang masih menunggu untuk dievakuasi menjelang batas waktu 31 Agustus untuk penarikan AS.

Awal pekan ini Biden mengatakan akan mempertimbangkan menahan pasukan AS di Afghanistan melampaui tanggal tersebut, untuk memastikan evakuasi semua warga AS.

Ditanya oleh wartawan pada Jumat (20/8/2021) apakah AS akan mempertimbangkan memperluas perimeter keamanannya di luar bandara, Biden mengatakan langkah seperti itu mungkin akan menyebabkan "konsekuensi yang tidak diinginkan".

Dia tidak menentukan apa itu.

Meskipun evakuasi meningkat dari Kabul, Bandara Internasional Hamid Karzai tetap menjadi tempat kekerasan dan kekacauan, menurut saksi dan warga dalam berbagai upaya penyelamatan pada Jumat (20/8/2021) melansir USA Today.

Panik dan sering kelaparan dan dehidrasi, baik orang Amerika dan Afghanistan sama-sama merasa sulit melewati pos pemeriksaan Taliban yang menuju dan keluar dari bandara, menurut beberapa pejabat AS yang membantu dalam upaya penyelamatan.

"Dari apa yang saya lihat sekarang, tampaknya semakin buruk," kata salah satu staf Senator Tom Cotton pada Jumat (20/8/2021) tentang situasi yang berubah dengan cepat di lapangan.

USA Today melaporkan gambar yang disiarkan secara luas menunjukkan pejuang Taliban menggunakan tembakan, cambuk, dan tongkat untuk mempertahankan kendali atas ribuan orang, kebanyakan orang Afghanistan, yang berkumpul di bandara.

Orang Amerika dan Afghanistan yang berhasil melewati pos pemeriksaan Taliban kemudian entah bagaimana harus menerobos kerumunan lainnya yang penuh sesak itu dengan putus asa.

Hambatan beton mengelilingi bandara, ketika ribuan orang Amerika, sekutu Afghanistan, dan warga negara asing lainnya mencoba melewati kerumunan dan pos pemeriksaan Taliban selama berjam-jam.

Orang-orang memohon kepada pasukan keamanan Afghanistan untuk memeriksa dokumen perjalanan mereka dan mengizinkan mereka lewat; seringkali, permohonan itu gagal.

Video menunjukkan tembakan di luar bandara, injak-injak di gerbang dan bahkan warga Afghanistan yang putus asa berusaha menyelamatkan anak-anak mereka dengan cara apa pun yang diperlukan, termasuk melempar atau menyerahkan beberapa pagar kawat berduri.

USA Today melaporkan, sebuah video dari adegan tegang dan kacau di luar bandara Kabul pada Kamis (19/8/2021) menunjukkan pasukan Afghanistan menembakkan senjata ke udara di sekitar kerumunan yang penuh sesak.

Beberapa gambar menunjukkan militan Taliban menurunkan senapan mereka setinggi bahu, hingga membuat orang-orang yang ketakutan membubarkan diri.

Video mengerikan lainnya, yang ditinjau oleh USA TODAY, menimbulkan kekhawatiran tentang kekuatan kekerasan yang dikerahkan terhadap ribuan warga sipil yang berbondong-bondong ke bandara di ibukota Afghanistan, dalam upaya putus asa untuk melarikan diri dari pengambilalihan Taliban.

Tidak jelas apakah ada yang terluka atau tewas pada saat video itu diambil.

Semantara video dari ABC News pada Selasa (17/8/2021) memperlihatkan suasana malam di luar tembok beton, dengan bunyi letupan beberapa kali membubarkan kerumunan orang.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/21/130807270/biden-akui-risiko-kehilangan-nyawa-di-bandara-kabul-gambaran-kacaunya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke