Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beberapa Atlet Dituduh Pesta Minuman Keras dan Langgar Aturan Covid-19, Penyelenggara Olimpiade Gelar Penyelidikan

TOKYO, KOMPAS.com - Kepala Olimpiade Tokyo meluncurkan penyelidikan atas diselenggarakannya pesta minuman keras di luar ruangan yang melanggar aturan di desa atlet.

“Beberapa atlet” dan ofisial tim disebut terlibat dalam pesta minuman keras di kompleks Teluk Tokyo pada Jumat malam (30/7/2021).

Polisi tiba setelah insiden di kompleks akomodasi, yang merupakan rumah bagi 11.000 bintang olahraga sepanjang kompetisi terbesar dunia ini digelar. Namun belum jelas apakah petugas mengambil tindakan.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 juga belum mengungkapkan nama-nama atlet dan tim yang terlibat dalam pesta pelanggar aturan tersebut hingga Minggu (1/8/2021).

Atlet yang menginap di kompleks akomodasi dilarang minum alkohol dalam kelompok, menurut aturan “buku pedoman” yang dirancang untuk melindungi desa Olimpiade dari wabah Covid-19.

Namun mereka masih diizinkan minum sendiri di kamarnya, di lokasi yang terdiri dari 21 blok menara perumahan tersebut.

Atlet yang melanggar peraturan akan dilempar keluar dari desa dan bahkan dapat dilucuti kredensial Olimpiadenya.

Kepala eksekutif Olimpiade Tokyo, Toshiro Muto mengatakan penyelenggara pertandingan sedang menyelidiki insiden tersebut.

"Kami sedang menyelidiki situasi dan berdasarkan hasilnya kami akan mengambil tindakan yang tepat," kata Muto melalui seorang penerjemah melansir Daily Mail.

Insiden itu terjadi setelah dua atlet peraih medali kehilangan akreditasi Olimpiade mereka selama seminggu, karena melakukan perjalanan wisata resmi ke luar desa.

Vazha Margvelashvili dan Lasha Shavdatuashvili, yang keduanya memenangkan medali perak untuk Georgia di judo, terlihat di dekat Menara Tokyo pada Selasa (27/7/2021) setelah acara mereka selesai.

Muto menilai hal itu sebagai “pelanggaran yang jelas dan serius” terhadap aturan.

Kedutaan Georgia di Tokyo kemudian meminta maaf atas insiden tersebut.

Para atlet berada di bawah perintah ketat untuk tidak keluar dari gelembung Olimpiade, dan bergaul dengan orang-orang yang tinggal di Jepang. Ini dilakukan untuk membantu menghindari penyebaran virus corona.

Tokyo dan seluruh Jepang sama-sama mencatat jumlah rekor kasus Covid-19 harian selama Olimpiade, yang diadakan di tengah keadaan darurat di kota dan prefektur tetangga.

Penghitungan orang terakreditasi Olimpiade yang dites positif Covid-19 sejak 1 Juli naik menjadi 264 dalam angka yang diumumkan Minggu (1/8/2021). Penyelenggara Tokyo mengatakan satu atlet yang tinggal di desa itu termasuk di antara 18 kasus baru hari itu.

Sebanyak 27 atlet termasuk di antara 264 kasus keseluruhan, meskipun tidak semua tinggal di kampung atlet.

Total keseluruhan termasuk 108 pengunjung ke Jepang, dengan 35 teridentifikasi dalam tes wajib untuk lebih dari 41.000 orang, yang diambil pada saat kedatangan di bandara di Jepang.

Muto mengatakan satu pengunjung yang terakreditasi Olimpiade ke Jepang sedang dirawat di rumah sakit, meskipun tidak ada orang yang terinfeksi yang memiliki gejala serius.

Ditanya apakah penyelenggaraan Olimpiade berkontribusi pada meningkatnya jumlah infeksi di Jepang, Muto mengulangi komentar sebelumnya dari Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bahwa “tidak ada korelasinya”.

Tapi, Muto mengakui kekhawatiran tentang jumlah infeksi di antara kontraktor yang tinggal di Jepang yang bekerja di Olimpiade. Pasalnya mereka menyumbang 135 dari 264 kasus Covid-19 Jepang.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/03/145844370/beberapa-atlet-dituduh-pesta-minuman-keras-dan-langgar-aturan-covid-19

Terkini Lainnya

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke