Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jumlah Warga Zimbabwe yang Mau Divaksin Covid-19 Meningkat, Khawatir Varian Delta

HARARE, KOMPAS.com - Simanga Musarurwa, 57 tahun, ibu enam anak, awalnya enggan mendapatkan vaksin Covis-19. Tapi kemudian, sebuah tragedi terjadi.

“Tetangga saya dan beberapa orang yang saya kenal, terinfeksi corona dan meninggal,” kata Musarurwa, sembari duduk dan bersedih di atas pelat beton di luar Poliklinik Warren Park, sebuah fasilitas yang terletak di sebelah barat Harare, Zimbabwe.

Dalam laporan Al Jazeera, saat itu dia berada di antara kerumunan sekitar 40 orang yang telah berkumpul di gerbang fasilitas, menunggu untuk diizinkan masuk dan menerima vaksinasi.

“Saya ingin melindungi diri saya dari Covid-19,” kata Chipo Chiwiza, 35, yang juga melakukan kunjungan ketiganya ke klinik, yang jadi salah satu dari banyak pusat vaksinasi di sekitar ibu kota Zimbabwe.

Masih dilansir Al Jazeera, saat ini semakin banyak orang Zimbabwe yang ingin divaksinasi, meski tidak sepenuhnya.

Kedatangan 200.000 vaksin Sinopharm yang disumbangkan China pada Februari lalu, telah disambut dengan skeptisisme yang meluas di Zimbabwe.

Berbagai postingan di media sosial memicu keragu-raguan, berkontribusi pada rendahnya penyerapan vaksin.

Pada akhir Maret, hanya ada 76.995 orang yang menerima dosis pertama vaksin dua kali suntikan ini.

“Tren vaksinasi kami sejak awal menunjukkan bahwa pada awalnya, sebagian besar skeptis dan ragu-ragu untuk divaksinasi,” kata ahli epidemiologi setempat Dr Grant Murewanhema.

“Hal ini didorong sejumlah faktor, seperti rumor, mitos, kesalahpahaman, masalah keamanan, ketidakpastian, dan kurangnya informasi yang akurat, dan juga ketersediaan vaksin,” tambahnya.

“Seiring berjalannya waktu, karena semakin banyak orang yang divaksinasi tanpa masalah keamanan yang serius, masyarakat menjadi lebih percaya diri, dan permintaan vaksin secara bertahap mulai naik."

Memang, pada akhir April, jumlah vaksinasi telah meningkat menjadi 414.735. Pada akhir Mei, mereka menjadi 675.678 dan sebulan kemudian, 777.161.

Sekarang, sebanyak 60.000 orang divaksinasi setiap hari, sehingga jumlah total orang yang telah menerima dosis pertama mereka di atas satu juta.

Masalah yang dihadapi selanjutnya adalah aksesibilitas dan ketersediaan vaksin.

"Ini akan menjadi faktor penentu keberhasilan upaya vaksinasi ke depan," kata para ahli kesehatan.

Zimbabwe telah mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac dan Sinopharm China, serta Sputnik V Rusia, dan Covaxin India.

Sampai saat ini, negara berpenduduk sekitar 14 juta orang itu telah menerima 4,2 juta vaksin dan diperkirakan akan segera menerima 1,5 juta dosis.

Antara Mei dan Juni, Zimbabwe tidak dapat menyediakan vaksinasi secara memadai karena permintaan melonjak, bersamaan dengan munculnya gelombang infeksi ketiga yang menyebar dengan cepat.

Hal ini didorong oleh dua varian virus corona yang sangat menular, yakni varian Beta pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan varian Delta pertama kali diidentifikasi di India.

Di sisi lain, kasus Covid-19 di Zimbabwe saat ini mencapai hampir 86.000, lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan angka bulan lalu, sementara kematian telah mencapai 2.697.

"Gelombang ketiga yang keras yang telah merenggut nyawa ratusan orang, masyarakat secara bertahap mulai percaya pada pencegahan dan menghindari teori konspirasi,” kata Murewanhema.

“Berbagai kampanye kesadaran oleh berbagai pemangku kepentingan di bidang kesehatan masyarakat, pemerintah atau non-pemerintah, telah meningkatkan kepercayaan terhadap vaksin," tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/22/115859770/jumlah-warga-zimbabwe-yang-mau-divaksin-covid-19-meningkat-khawatir

Terkini Lainnya

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke