BERLIN, KOMPAS.com - Kandidat unggulan pengganti kanselir Jerman, Angela Merkel, dipaksa minta maaf karena tepergok tertawa saat mendatangi lokasi banjir bandang.
Armin Laschet, kandidat konservatif yang diusung menggantikan Merkel dituding meremehkan situasi bencana, yang telah menghancurkan kota-kota di Austria, Bavaria dan Jerman timur dan merenggut nyawa lebih dari 180 orang.
Pria yang juga merupakan Pemimpin Persatuan Demokrat Kristen (CDU) itu, pada Kamis (14/7/2021) menginterupsi pertemuan partai. Dia bermaksud mengunjungi daerah-daerah yang dilanda banjir di NRW, negara bagian barat terpadat yang ia wakili sebagai perdana menteri.
Namun Guarian melaporkan pada Sabtu (17/7/2021) Laschet tertangkap kamera sedang berbagi lelucon dengan para pengamat.
Kejadian itu terekam saat dia mengunjungi kota Erftstadt yang hancur, di mana tambang kerikil yang terkikis telah menelan mobil, potongan jalan dan seluruh bangunan.
Di saat yang sama, Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier, beberapa meter di depannya dengan sungguh-sungguh berbicara di hadapan kamera.
Lars Klingbeil, sekretaris jenderal partai kiri-tengah Partai Sosial Demokrat (SPD), menyebut perilaku Laschet "kurang sopan dan mengerikan".
WDR berkomentar bahwa setiap kampanye pemilihan menawarkan beberapa momen “di mana para kandidat menunjukkan warna aslinya”, menambahkan: “Hari ini adalah momen seperti itu.”
Laschet mengunggah permintaan maaf di Twitter pada Sabtu sore menanggapi .
"Nasib mereka yang terkena dampak, yang kami dengar dalam banyak percakapan, penting bagi kami," tulisnya.
“Jadi saya semakin menyesali kesan yang muncul dari situasi percakapan (saat itu). Itu tidak pantas dan saya minta maaf.”
Kandidat kanselir Partai Hijau, Annalena Baerbock, yang telah berjuang untuk memusatkan pembicaraan nasional seputar isu-isu ekologi setelah awal yang kuat untuk kampanyenya, mempersingkat liburannya.
Dia mengunjungi daerah-daerah yang terkena dampak, tetapi menolak ditemani oleh pers.
Parahnya bencana
Merkel dijadwalkan melakukan perjalanan pada Minggu (18/7/2021) ke salah satu dari dua daerah yang paling parah terkena dampak di Jerman barat, desa Schuld di negara bagian Rhineland-Palatinate.
Distrik Alpine Berchtesgadener Land mengumumkan keadaan darurat pada Sabtu malam (17/7/2021), setelah hujan lebat menyebabkan jalan-jalan banjir dan tanah longsor, menewaskan sedikitnya satu orang.
Di seberang perbatasan di Austria, sebuah sungai yang meluap karena air hujan membanjiri pusat bersejarah kota Hallein, selatan Salzburg, menjebak penduduk di gedung-gedung mereka, menjungkirbalikkan mobil, dan membanjiri toko-toko di lantai dasar.
Wali Kota kota, Alexander Stangassinger, mengatakan kepada penyiar ORF bahwa banjir telah menyebabkan kerusakan senilai jutaan euro.
Beberapa kota di wilayah berbukit Jerman timur Saxon Swiss, tenggara Dresden, juga terputus dan layanan kereta api ke Republik Ceko terganggu.
Curah hujan di daerah tangkapan air anak sungai Kirnitzsch dan Sebnitz melebihi 100 liter per meter persegi selama 24 jam, pihak berwenang melaporkan, derasnya air merusak tepi sungai.
Pada Rabu dan Kamis, cuaca bertekanan rendah yang hampir tidak bergerak di beberapa bagian Jerman barat membawa hujan lebat dan banjir. Sedikitnya 110 orang di negara bagian Rhineland-Palatinate, dan 45 orang lagi di North-Rhine Westphalia (NRW) dilaporkan tewas.
Peristiwa cuaca ekstrem, yang menurut para ilmuwan lebih sering terjadi karena perubahan iklim, telah melanda Jerman dua bulan sebelum pemilihan federal yang akan menentukan pengganti Merkel, yang mengundurkan diri setelah 16 tahun menjabat.
https://www.kompas.com/global/read/2021/07/19/110120970/kepergok-tertawa-saat-kunjungi-lokasi-banjir-kandidat-pengganti-kanselir