Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inilah 3 Senjata Kimia Paling Mematikan, Ada yang Bisa Membuat Koma Dua Hari

KOMPAS.com - Tanpa peluru, tapi bisa membunuh. Perlahan-lahan atau seketika, tewas dengan menderita atau langsung lepaskan nyawa.

Inilah efek dari senjata kimia, yang walaupun tak kasat mata, tapi tingkat mematikannya setara atau bahkan lebih maut dari senjata biasa.

Penggunaan bahan kimia sebagai senjata perang bukanlah sesuatu yang baru. Beberapa perang di Timur Tengah misalnya, tak segan memakai bahan kimia.

Inilah 3 senjata kimia paling mematikan, yang bisa langsung melumpuhkan syaraf, bahkan hingga berujung kematian.

Risin

Risin berasal dari biji jarak (Ricinus Communis),
yang mengejutkannya juga dibudidayaan sebagai tanaman hias.

Biji jarak selama ini juga dikenal sebagai sumber minyak jarak yang bermanfaat. Baik bagi pengobatan atau industri.

Tapi racun ricin yang dihasilkan tak kalah luar biasa. Sekecil apapun, kalau racun ini masuk ke tubuh manusia, langsung bisa membunuh tanpa waktu lama.

Gas Mustard

Racun kimia ini dampaknya sangat mengerikan. Gas mustard bisa menyebaban pembakaran parah pada kulit, mata, dan pernapasan.

Gas ini pertama kali dipakai pada Perang Dunia I, dan seketika mampu melumpuhkan secara massal.

Meski tidak berwarna, dampak gas ini tak bisa dibilang main-main. Dengan bau khas belerang, gas ini bisa akibatkan kelumpuhan fatal.

Agent 15

Agent 15 adalah persenyawaan 3-quinuclidinyl Benzilate. Secara umum dikenal sebagai BZ atau "Buzz".

Dengan jumlah yang sangat kecil saja, zat ini bisa membuat korbannya cacat total. Gas ini diserap lewat sistem pernafasan.

Saat terhirup, korban akan mengalami tremor, halusinasi, hingga koma sampai dua hari. Zat berbahaya ini pernah dipakai di perang Bosnia pada 1995.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/15/175745270/inilah-3-senjata-kimia-paling-mematikan-ada-yang-bisa-membuat-koma-dua

Terkini Lainnya

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke