Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fakta Pembunuh Presiden Haiti Mulai Terkuak, Ini Detilnya

Berdasarkan laporan Associated Press, salah satu pelaku, berkewarganegaraan AS, diketahui pernah bekerja bersama aktor Sean Penn.

James Solages menyebut dirinya "agen diplomatik bersertifikat" sekaligus politisi pemula di situs web yang kini dihapus.

Pria berusia 35 tahun itu bekerja sebagai sopir sekaligus pengawal organisasi kemanusiaan yang didirikan Penn.

Organisasi tersebut sempat membantu korban gempa bumi Haiti berkekuatan 7.0 yang mengguncang pada 2010, dan menewaskan 300.000 orang.

Dilansir Minggu (11/7/2021), Solages disebut juga pernah menjadi staf keamanan di Kedutaan Besar Kanada di Port-Au-Prince.

Bersama rekannya sesama warga AS keturunan Haiti Joseph Vincent, Solages mengaku diperintahkan untuk menangkap Jovenel Moise.

Hakim Clement Noel kepada Le Nouvelliste mengatakan, Solages dan Vincent mengaku bertindak sebagai penerjemah para pembunuh.

Selain Solages dan Vincent, polisi juga menangkap dan membunuh puluhan warga Kolombia yang disinyalir bekas tentara.

Mereka semua tertangkap ketika berusaha mencari suaka di lingkungan Kedutaan Besar Taiwan pada Jumat (9/7/2021).

Sumber Bogota mengungkapkan, tentara bayaran itu direkrut oleh empat perusahaan swasta dan menyelundup lewat Republik Dominika.

AP melaporkan, prajurit Kolombia yang dilatih AS sering direkrut oleh perusahaan keamanan swasta sebagai pasukan bayaran.

Mereka kerap diterjunkan di daerah konflik karena berpengalaman menghadapi kartel narkoba hingga pemberontak.

Pemerintah Kolombia menyatakan, mereka kini mengusahakan untuk bisa membawa pulang jenazah pembunuh Moise.

Dalam klaim kementerian luar negeri, terduga pelaku yang tewas itu berhak mendapatkan penguburan yang bermartabat.

Saudara serdadu bayaran Kolombia yang tewas, Duberney Capador, mengungkapkan dia terakhir kali berbicara beberapa jam setelah Moise dibunuh.

Saat itu, Capador diketahui tengah terkepung dan berusaha bernegosiasi demi mencari peluang melarikan diri.

"Dia meminta saya untuk tidak memberi tahu ibu kami supaya tidak khawatir," kata Yenny Capador sambil menangis.

Yenny mengisahkan saudaranya itu pensiun dari militer pada 2019 dengan pangkat terakhir Sersan.

Dia mengaku tidak tahu apa pekerjaan Capador. Namun, dia membagikan foto saat saudaranya mengenakan seragam dengan logo CTU Security.

CTU Security adalah sebuah perusahaan yang berbasis di Doral, daerah pinggiran Miami yang terkenal dengan migran Kolombia.

Istri Francisco Uribe, salah satu tentara bayaran yang ditahan, mengaku suaminya dibayar 2.700 dollar AS per bulan.

Perusahaan tersebut terdaftar pada 2008 dan berdasarkan keterangan di situsnya, mempunyai dua alamat.

Satu adalah gudang berwarna abu-abu yang ditutup pada Jumat tanpa adanya tanda menunjukkan milik sebuah perusahaan.

Satu alamat menunjukkan sebuah suite kecil dengan nama perusahaan yang berbeda di gedung perkantoran modern, beberapa blok jauhnya.

Resepsionis menerangkan pemiliknya, Antonio Intriago yang berasal dari Venezuela, kadang datang untuk mengambil surat.

Tidak dijelaskan siapa dalang pembunuhan ini, maupun bagaimana pelaku bisa menyamar sebagai agen Badan Anti-narkoba AS (DEA).

Perdana Menteri Claude Joseph tidak menyebutkan siapa dalangnya. Hanya berujar Moise mempunyai banyak musuh.

Beberapa elite negara kini dalam sorotan, kandidat presiden sekaligus pengusaha Reginald Boulos, dan mantan presiden senat Youri Latortue.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/11/181719270/fakta-pembunuh-presiden-haiti-mulai-terkuak-ini-detilnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke