Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Nyatakan Perkuat Hubungan Militer dengan Myanmar

MOSKWA, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Moskwa berkomitmen untuk memperkuat hubungan militer dengan Myanmar.

Pernyataan tersebut disampaikan Shoigu kepada pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing pada Selasa (22/6/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Diberitakan sebelumnya, Min Aung Hlaing, terbang ke ibu kota Rusia, Moskwa, pada Minggu (20/6/2021) untuk menghadiri konferensi keamanan.

"Kami bertekad untuk melanjutkan upaya kami memperkuat hubungan bilateral berdasarkan saling pengertian, rasa hormat, dan kepercayaan yang telah dibangun di antara kedua negara," kata Shoigu dikutip RIA.

Sebelum bertemu dengan Shoigu, Min Aung Hlain sempat bertemu dengan Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Rusia.

Namun, Kremlin mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berencana untuk bertemu dengan Min Aung Hlaing.

Aktivis HAM menuding Moskwa melegitimasi junta militer Myanmar, yang merebut kekuasaan dalam kudeta 1 Februari, dengan melanjutkan kunjungan bilateral dan kesepakatan mengenai senjata.

Reuters melaporkan, hubungan pertahanan antara Myanmar dan Rusia telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

Moskwa bahwa memberikan pelatihan dan beasiswa universitas kepada ribuan tentara Myanmar.

Selain itu, “Negeri Beruang Putih” juga menjual senjata ke militer Myanmar yang masuk daftar hitam oleh beberapa negara Barat.

Kini, sedikit informasi telah terkuak mengenai perkembangan kerja sama antara Rusia dan Myanmar dan apakah Moskwa bersedia menjual lebih banyak peralatan militer kepada Naypyidaw.

Sejak merebut kekuasaan dan menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi, militer Myanmar menekan aksi demonstrasi dan pemogokan dengan kekerasan.

Pasukan keamanan bahkan tak segan membunuh orang dan menangkap ratusan pengunjuk rasa untuk menekan aksi demonstrasi.

Associate Professor di Institute of Asian and African Countries Moscow State University Alexey Kirichenko mengatakan, Myanmar telah lama menjadi salah satu pasar ekspor persenjataan dari Rusia.

Kirichenko menambahkan, meningkatnya ketegangan di sana memberi peluang bagus bagi Moskwa untuk meningkatkan penjualan peralatan militer.

"Ini memungkinkan Rusia untuk membuat kontrak yang menguntungkan. Situasi di negara ini sangat sulit, dan militer Burma (Myanmar) perlu membangun potensi militer mereka," kata Kirichenko.

Pada Maret, Rusia mengaku bahwa pihaknya sangat prihatin dengan meningkatnya jumlah kematian warga sipil di Myanmar.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/24/122056870/rusia-nyatakan-perkuat-hubungan-militer-dengan-myanmar

Terkini Lainnya

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke