Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mantan Wapres AS: Partai Republik Harus Bersatu Lawan Agenda Joe Biden

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence menyatakan, dia berbicara beberapa kali dengan mantan Presiden AS Donald Trump sejak mereka meninggalkan jabatannya.

Namun, Pence menyebutkan bahwa mereka tidak bertemu langsung ketika peristiwa penyerbuan Gedung Capitol oleh pendukung Trump pada 6 Januari.

Pernyataan tersebut disampaikan Pence pada Kamis (3/6/2021) sebagaimana dilansir New York Post.

Di sisi lain, Pence mengatakan bahwa Partai Republik harus bergerak maju, bersatu, dan fokus menentang agenda Presiden AS Joe Biden.

Pence menyebut penyerbuan Gedung Capitol memang merupakan hari yang kelam. Namun dia mengatakan bahwa kerusuhan tersebut telah digunakan sebagai tabir asap untuk memfasilitasi agenda Biden.

“Seperti yang saya katakan hari itu, 6 Januari adalah hari yang gelap dalam sejarah Capitol AS,” kata Pence dalam pidato di Hillsborough County Republicans di Manchester, New Hampshire, AS.

“Tetapi berkat tindakan cepat dari Polisi Capitol dan penegak hukum federal, kekerasan dipadamkan. Capitol diamankan dan pada hari yang sama kami mengadakan kembali Kongres dan melakukan tugas kami di bawah Konstitusi dan hukum AS,” imbuh Pence.

Pence menambahkan, dia dan Trump telah berbicara berkali-kali sejak mereka meninggalkan jabatan mereka.

“Dan saya tidak tahu apakah kami akan bertemu langsung pada hari itu. Tapi saya akan selalu bangga dengan apa yang kami capai untuk rakyat Amerika selama empat tahun terakhir," tutur Pence.

"Rekan-rekan Republikan saya, untuk negara kita, untuk masa depan kita, untuk anak-anak dan cucu-cucu kita, kita harus bergerak maju bersama," imbuh Pence.

Pence memimpin rapat pengukuhan kemenangan Biden di Electoral College pada 6 Januari dan menolak seruan Trump untuk membatalkan hasilnya.

Sebagian para perusuh Capitol mendirikan tiang gantungan dan meneriakkan, "gantung Mike Pence”.

Selama pidatonya di New Hampshire, Pence meminta Partai Republik untuk menentang paket infrastruktur Biden yang tertunda.

Dia menyebut rencana paket infrastruktur 2,3 triliun dollar AS (Rp 32.765 triliun) sebagai RUU perubahan iklim yang disamarkan.

Pence juga mengecam apa yang dia sebut sebagai "mitos sayap kiri rasisme sistemik”.

"Nyawa orang kulit hitam tidak terancam oleh polisi, nyawa orang kulit hitam diselamatkan oleh polisi setiap hari," kata Pence.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/05/140308570/mantan-wapres-as-partai-republik-harus-bersatu-lawan-agenda-joe-biden

Terkini Lainnya

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke