Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PR Agency Afiliasi Rusia Minta Influencer Sebar Informasi Remehkan Vaksin Negara Lain

Guardian mewartakan pada Selasa (25/5/2021) bahwa PR agency tersebut meminta mereka memberitahu pengikutnya bahwa vaksin Pfizer/BioNTech bertanggung jawab atas ratusan kematian.

Fazze, menyatakan diri sebagai "platform pemasaran influencer, yang menghubungkan blogger dan pengiklan."

Agensi itu mengklaim berbasis di 5 Percy Street di London, tetapi tidak terdaftar di sana. Pada Selasa (25/5/2021), PR Agency itu menutup situs webnya dan menjadikan akun Instagram-nya privat.

Menurut Guardian, agensi tersebut menghubungi beberapa YouTuber kesehatan dan sains Perancis minggu lalu.

Para influencer kemudian diminta untuk “menjelaskan… bahwa tingkat kematian di antara yang divaksinasi dengan Pfizer hampir 3x lebih tinggi daripada yang divaksinasi oleh AstraZeneca.”

Influencer diberitahu untuk mempublikasikan tautan di YouTube, Instagram atau TikTok ke laporan di Le Monde, Reddit dan Ethical Hacker. Tautan itu disebut berisi data yang seharusnya mendukung klaim tersebut.

Artikel di Le Monde itu diklaim sebagai data yang dilaporkan dicuri oleh peretas Rusia dari European Medicines Agency, dan kemudian diterbitkan di Dark Web.

Tapi menurut laporan Guardian, tidak ada informasi tentang angka kematian dalam artikel tersebut. Sementara halaman-halaman di dua situs lainnya telah dihapus.

Dalam proposal kerja sama itu, influencer juga diminta untuk memberitahu pelanggan mereka bahwa "media mainstream mengabaikan informasi tersebut.”

Mereka juga diminta untuk mengkritik dengan melontarkan pertanyaan soal: "Mengapa beberapa pemerintah secara aktif membeli vaksin Pfizer, yang berbahaya bagi kesehatan rakyat?"

Penawaran dari PR agency itu juga menyertakan permintaan untuk "bertindak seolah-olah Anda (influencer) memiliki minat dalam topik ini."

Para influencer juga diminta untuk menghindari penggunaan kata "iklan" atau "bersponsor" dalam unggahan atau video. Jadi seolah-olah materi disajikan sebagai pandangan independen dari influencer.

Tangkapan layar email proposal kerja sama itu salah satunya diunggah ke Twitter, oleh Leo Grasset, YouTuber sains Perancis yang populer dengan hampir 1,2 juta pengikut.

Grasset mengatakan kampanye tersebut memiliki "anggaran kolosal," tetapi agensi tersebut menolak untuk mengidentifikasi kliennya.

Situs berita investigasi Perancis Numerama juga menerbitkan kutipan dari proposal kerja sama tersebut. Termasuk peringatan dari Fazze untuk "mendorong penonton untuk menarik kesimpulan mereka sendiri, menjaga diri mereka sendiri dan orang yang mereka cintai".

Mirko Drotschman, seorang YouTuber dan podcaster Jerman dengan 1,5 juta pelanggan, juga mengunggah tangkapan layar email, yang memintanya untuk mengambil bagian dalam "kampanye informasi" tentang "sejumlah besar kematian" setelah pengambilan vaksin Pfizer.

"Kirimkan statistik usia pengikut Anda ... dan berapa biayanya," tulis penutup pesan tersebut.

Situs investigasi Perancis, Fact & Furious, mengunggah email yang menerangkan bahwa anggaran Fazze "cukup besar" dan biayanya sebagai "tarif yang Anda inginkan".

Menurut LinkedIn, manajemen Fazze berasal dari Moskwa, dan telah bekerja untuk agensi yang dilaporkan didirikan oleh seorang pengusaha Rusia.

Media Perancis telah menunjukkan kesamaan antara pesan dari Fazze dengan akun Twitter resmi Sputnik V Rusia.

Kremlin sendiri berulang kali mengklaim "data dunia nyata" yang menunjukkan bahwa mereka "lebih aman dan lebih efisien" daripada vaksin mRNA.

Sebuah studi Uni Eropa bulan lalu menuduh media Rusia dan China melancarkan kampanye "disinformasi yang disponsori negara."

Kampanye itu bertujuan untuk menyebarkan ketidakpercayaan pada vaksin barat, dengan menimbulkan kekhawatiran akan keamanannya.

Informasi itu membuat "hubungan yang tidak berdasar antara vaksin dan kematian di Eropa", dan mempromosikan vaksin Rusia dan China sebagai yang lebih unggul.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/26/214722570/pr-agency-afiliasi-rusia-minta-influencer-sebar-informasi-remehkan-vaksin

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke