Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dalam Insiden "Pembajakan" Pesawat Ryanair, Pemimpin Oposisi Belarus Khawatir Anggotanya Disiksa Alexander Lukashenko

MINSK, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Belarus Sviatlana Tsikhanouskaya khawatir anggota oposisi, Roman Protasevich disiksa oleh Presiden Alexander Lukashenko.

Tsikhanouskaya mengatakan Protasevich mungkin "dalam keadaan yang mengerikan" di tangan diktator Belarus itu, dan kemungkinan "disiksa, karena dia tahu banyak informasi".

"Kami sangat takut, tidak hanya untuk kebebasannya tetapi untuk hidupnya," kata Tsikhanouskaya kepada Sky News seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Senin (24/5/2021).

Pada Minggu (23/5/2021), penerbangan Ryanair dari Athena ke Vilnius yang ditumpangi Protasevich, terpaksa mendarat darurat di ibu kota Belarus, Minsk atas perintah Alexander Lukashenko.

Sebelum pendaratan darurat di Minsk, pesawat itu sempat melakukan penyimpangan tajam dari jalurnya beberapa mil dari perbatasan Lithuania.

Belarus melakukan "pembajakan" pesawat Ryanair dan menyebut ada ancaman teror bom di dalam, tetapi setelah digeledah di Minsk tidak ada bom atau peledak apa pun.

Muncul kecurigaan bahwa ada 4 penumpang yang merupakan agen dinas rahasia Belarus, yang dikenal sebagai KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti).

Kehadiran mereka telah memicu kekhawatiran bahwa agen Belarus atau Rusia terlibat dalam operasi pesawat Uni Eropa itu untuk sengaja menangkap Protasevich.

Menurut laporan yang dikutip dari Daily Mail, Protasevich telah memohon kepada kru pesawat Ryanair untuk tidak mengikuti perintah tersebut dengan mengatakan "mereka akan membunuh saya" dan memberitahu sesama penumpang sata mendarat bahwa ia akan menghadapi "hukuman mati".

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengangkat kemungkinan keterlibatan langsung Rusia dalam pengalihan pesawat sipil Ryanair Belarus, mengatakan kepada anggota parlemennya.

Profesor Sejarah dari Universitas Yale, Timothy Snyder juga meyakini hal yang sama, bahwa Rusia berperan dalam plot pendaratan darurat pesawat Uni Eropa, Ryanair.

"Belarus tidak akan membajak pesawat UE tanpa persetujuan Rusia," tweet Snyder.

Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen mengecam "perilaku keterlaluan dan ilegal" Lukashenko dan berjanji mereka yang bertanggung jawab atas pembajakan akan diberi sanksi.

Para pemimpin Uni Eropa bertemu untuk KTT dua hari ini untuk memutuskan tanggapan bersama atas tindakan "pembajakan penerbangan" Ryanair.

Raab mengatakan sanksi lebih lanjut sedang dipertimbangkan terhadap pemerintahan Lukashenko, dan duta besar Belarus di London telah dipanggil untuk pembalasan.

Saat ini, pesawat UE telah diinstruksikan untuk menghindari wilayah udara Belarus, setelah "pembajakan yang didukung negara" pada penerbangan Ryanair.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/25/075918970/dalam-insiden-pembajakan-pesawat-ryanair-pemimpin-oposisi-belarus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke