Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

350 Antelop Langka Tewas karena Petir di Kazakhstan

Penduduk desa menemukan mayat kelompok hewan langka itu di tanah stepa di bagian barat negara tersebut.

Penemuan ini terjadi selama musim melahirkan untuk Saiga, yang dikenal dengan hidung bulatnya yang khas.

Kementerian Ekologi Kazakhstan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa petir adalah kemungkinan penyebab kematian mereka "karena ada ‘jejak ‘sambaran petir di bangkai."

Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), yang memiliki "Daftar Merah" sebagai rujukan ilmiah untuk satwa liar yang terancam, mencantumkan Saiga sebagai salah satu dari lima spesies antelop yang sangat terancam punah.

Populasi hewan dewasa dari binatang ini sekitar 124.000.

Kazakhstan adalah rumah bagi sebagian besar jenis hewan terancam punah ini. Sementara, wilayah Kalmykia Rusia dan Mongolia menampung populasi yang jauh lebih kecil.

Pada 2015, bakteri hidung yang menyebar dalam kondisi hangat dan lembab yang tidak biasa memusnahkan populasi hewan ini.

Sekitar 200.000 lebih antelop atau setengah total populasi global saat itu tewas karena bakteri tersebut.

Dalam survei udara pada 2019, Kazakhstan mengatakan populasi Saiga diperkirakan lebih dari 330.000 individu.

Perburuan adalah ancaman terus-menerus, didorong oleh permintaan tanduk dalam pengobatan tradisional China.

Para pemimpin Kazakhstan berjanji untuk menindak kejahatan tersebut, setelah dua penjaga di negara itu dibunuh oleh pemburu liar pada 2019.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/14/203516770/350-antelop-langka-tewas-karena-petir-di-kazakhstan

Terkini Lainnya

Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Global
Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke