BRUSSELS, KOMPAS.com – Uni Eropa akan menyetop pemesanan vaksin virus corona dari AstraZeneca setelah Juni.
Pengumuman tersebut disampaikan Komisaris Pasar Internal Eropa Thierry Breton pada Minggu (9/5/2021) sebagaimana dilansir Deutsche Welle.
Breton mengatakan kepada radio France Inter bahwa pihaknya akan mengevaluasi apa yang terjadi sambil menambahkan bahwa AstraZeneca adalah vaksin yang bagus.
"Kami tidak memperbarui pesanan setelah Juni. Kami akan lihat apa yang terjadi," kata Breton.
Breton meyakinkan bahwa Uni Eropa tidak menutup pintu bagi perusahaan asal Inggris-Swedia tersebut.
Dua pekan lalu, UE mengambil tindakan hukum terhadap AstraZeneca karena dianggap gagal menghormati ketentuan kontraknya.
BioNTech-Pfizer lebih mahal
Di sisi lain, Breton juga bersuara mengenai vaksin BioNTech-Pfizer.
Dia memperkirakan, biaya pemesanan lebih banyak vaksin BioNTech-Pfizer terbaru bakal lebih tinggi daripada kesepakatan sebelumnya.
Kenaikan biaya untuk vaksin generasi kedua tersebut disebabkan oleh penelitian tambahan yang diperlukan dan kemungkinan perubahan pada peralatan industri.
"Mungkin ada sedikit biaya tambahan, tapi saya akan membiarkan pihak berwenang yang berkompeten mengungkapnya pada waktunya," tutur Brenton.
Sebelumnya, pada Jumat (7/5/2021) Komisi Eropa menyatakan telah menandatangani kontrak baru dengan pengembang vaksin BioNTech-Pfizer.
Kontrak tersebut memesan 1,8 miliar dosis vaksin Covid-19 untuk tahun 2021-2023.
Kekhawatiran penggumpalan darah
Sebelumnya, European Medicines Agency (EMA) menyatakan bahwa pihaknya sedang meninjau laporan pembekuan darah pada beberapa pasien yang menerima vaksin AstraZeneca.
Rencana penyetopan pemesanan vaksin AstraZeneca tersebut diumumkan berselang beberapa hari setelah EMA menyatakan akan melakukan peninjauan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini masih menunggu hasil investigasi. Pihaknya menyatakan, hingga saat ini belum ada bukti yang kuat.
Regulator keamanan obat-obatan Inggris pada Jumat mengatakan, kebanyakan orang dewasa di bawah usia 40 tahun akan diberikan alternatif vaksin selain AstraZeneca karena kaitannya dengan pembekuan darah.
https://www.kompas.com/global/read/2021/05/10/060836670/uni-eropa-stop-pesan-vaksin-astrazeneca-setelah-juni