Ia dikejar di jalan dan ditembak suami lalu disiram dengan cairan yang mudah terbakar, kata polisi pada Rabu (5/5/2021).
Insiden itu terjadi pada Selasa (4/5/2021) siang bolong di kawasan elite Merignac, dekat bandara Bordeaux, barat daya Perancis.
Si ibu dan suaminya yang berusia 44 tahun itu hidup terpisah, kemudian anak-anak mereka yang berumur 3, 7, dan 11 tahun tinggal bersama ibu mereka.
Kantor berita AFP melaporkan, pria itu melepaskan beberapa tembakan ke arah si wanita saat melarikan diri di jalan. Tembakannya mengenai kaki. Setelah si wanita pingsan, dia membakarnya.
Pria tersebut lalu ditangkap setengah jam kemudian di distrik Pessac dekat TKP pembunuhan. Ia dipersenjatai dengan pistol dan sabuk peluru, kata kantor kejaksaan Bordeaux.
Dia dicurigai sebagai pembunuh istrinya dan membakar rumah wanita tersebut.
Otoritas lokal telah mendirikan layanan konseling bagi para saksi pembunuhan keji itu.
Anak-anak tidak berada di rumah saat pembakaran terjadi, kata kantor kejaksaan, menambahkan bahwa mereka kini mendapat layanan konseling trauma.
Isu kekerasan dalam rumah tangga dan pembunuhan pernah memicu demo di Perancis pada 2019.
Para aktivis mengeluhkan para perempuan yang melaporkan pelecehan oleh pasangan kerap ditolak polisi.
Pada tahun itu 146 wanita dilaporkan dibunuh dan suami atau kekasihnya, naik 21 persen dari tahun sebelumnya.
Setelah demo, pemerintah memperkenalkan penggunaan gelang elektronik untuk memperingatkan para korban ketika penyerang mereka berada di dekatnya.
Kemudian pada 2020 jumlah pembunuhan turun menjadi 90 korban jiwa.
https://www.kompas.com/global/read/2021/05/06/065821570/ibu-3-anak-ditembak-dan-dibakar-hidup-hidup-oleh-suami-di-taman