Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Bisa Selamatkan Pasien Covid-19, Dokter di India Dipukuli Kerabatnya

Insiden memilukan itu merupakan potret kolapsnya sistem kesehatan negara Asia Selatan itu, di tengah terjangan gelombang kedua virus corona yang brutal.

Dalam rekaman yang terjadi di New Delhi, awalnya kerumunan orang menyerang tim medis dan penjaga keamanan dengan tongkat kayu.

Serangan itu terjadi pada Selasa (27/4/2021) antara pukul 09.00 atau 10.00 waktu setempat di Rumah Sakit Apollo.

Berdasarkan laporan media India, dokter dan tim keamanan diserang setelah pasien Covid-19 yang berusia 67 tahun meninggal.

Dilansir Daily Mail, si pasien meninggal di ruang tunggu karena tidak ada ruang perawatan intensif (ICU) yang tersedia.

Menurut keterangan rumah sakit, meski karyawannya terluka, mereka harus bertugas demi merawat pasien lainnya.

Rekaman lain di Pune pada pekan lalu menunjukkan Dokter Siddhant Totla dipukuli dan ditendang oleh seorang pria.

Di video yang beredar, tenaga kesehatan berusia 25 tahun itu disiksa kerabat pasien 65 tahun yang meninggal.

Saat ini, sistem kesehatan di "Negeri Bollywood" lumpuh dengan terjangan virus corona yang lebih mematikan.

India melaporkan lebih dari 323.000 kasus harian pada Selasa, dan 2.700 kematian di mana total jumlah korban meninggal melebihi 200.000 orang.

Di rumah sakit, dokter yang lebih muda diminta menangani 4-5 pasien, sementara yang lebih senior harus ditarik mundur.

Mereka mengungkapkan dipaksa bekerja siang dan malam, bahkan ketika mereka sudah menunjukkan gejala corona.

Dr Siddharth Tara, lulusan baru yang dikerahkan di RS Hindu Rao menuturkan, dia merasa bergejala sejak awal pekan ini.

Meski begitu, dia mengaku tetap diminta bekerja hingga hasil tes menunjukkan kalau dia positif terinfeksi.

"Saya tidak bernapas dengan baik. Bahkan, gejala saya lebih parah dari mereka. Bagaimana bisa mereka memaksa saya bekerja," ujar Dr Tara yang punya asma.

Baik politisi maupun medis di negara tetangga sekaligus rival, Pakistan, menyuarakan kekhawatiran mereka juga bakal terdampak gelombang tersebut.

Dr Muhammad Suhail dari Rumah Sakit Hayatabad menuturkan, mereka kini mulai menghadapi yang dialami tetangganya itu.

"Baik India dan Pakistan mempunyai kesamaan isu. Orang-orang di sini tak menuruti protokol," jelasnya kepada The Telegraph.

Secara resmi, Pakistan tidak punya kasus corona varian baru India yang diklaim mematikan tersebut.

Meski begitu, negara pemilik nuklir tersebut khawatir, dan berjaga-jaga dengan menempatkan militer untuk menegakkan aturan.

Tentara bersenjatakan senapan serbu berjaga di jalanan Lahore, mengawasi mereka yang tak memakai masker atau melanggar jam malam pukul 18.00.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/28/145656970/tak-bisa-selamatkan-pasien-covid-19-dokter-di-india-dipukuli-kerabatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke