Badai pasir sering terjadi di gurun Sinai, dan menghalangi pandangan kapten
Kapal seberat 200.000 ton itu akhirnya tersangkut di Terusan Suez, yang merupakan salah satu rute perdagangan dunia.
Kapal kontainer ini terjebak di dekat ujung selatan kanal pada Selasa (23/3/2021).
Haluan kapal Ever Given menabrak sisi timur kanal, sedangkan buritannya tampak tersangkut di sisi barat, menurut data satelit MarineTraffic.com.
Sebanyak lima kapal tunda kini sedang berusaha membebaskan kapal Ever Given agar bisa berlayar lagi.
Peter Berdowski CEO perusahaan Belanda Boskalis yang berusaha membebaskan kapal mengatakan, masih terlalu dini menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya.
"Mungkin butuh berminggu-minggu, tergantung situasinya," kata Berdowski kepada TV Belanda, dikutip Kompas.com dari The Sun.
"Ini seperti ikan paus besar yang terdampar di pantai. Ini beban yang sangat berat di atas tanah."
"Kami mungkin harus bekerja dengan kombinasi pengurangan berat, dengan memindahkan kontainer, minyak dan air dari kapal, kapal tunda, dan pengerukan tanah."
Tersangkutnya kapal Ever Given membuat Terusan Suez Macet, dan menimbulkan antrean 150 kapal yang ingin lewat jalur sempit tersebut.
Terusan Suez menghubungkan antara Afrika dan Semenanjung Sinai di Mesir Utara.
Sekitar 1 juta barel minyak melewati Terusan Suez yang dibuka pada 1869 ini setiap harinya, bersama dengan 30 persen kapal kontainer global.
Jutaan barel minyak kini tertahan karena Terusan Suez macet, dan menyebabkan harga minyak naik.
Dampak lebih lanjut akan tergantung pada seberapa lama waktu untuk membebaskan kapal Ever Given yang panjangnya 400 meter dan selebar 60 meter.
https://www.kompas.com/global/read/2021/03/25/181216170/terusan-suez-macet-kapten-ever-given-salahkan-cuaca-yang-buat-kapalnya