NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Pasukan keamanan Myanmar mengatakan, sejumlah senjatanya hilang dari pos Polisi Kantha.
Melansir The Irrawaddy, Kamis (18/3/2021), sebanyak lima senjata api dilaporkan hilang. Empat di antara lima senjata yang hilang tersebut diduga telah dihancurkan.
Kini, pasukan keamanan Myanmar menggeledah desa-desa di Kwalin, Wilayah Sagaing, untuk mencari senjata yang mereka klaim telah dicuri dari pos polisi tersebut.
Salah satu warga mengatakan, pasukan keamanan menggeledah desa-desa yang dekat dengan kantor polisi tersebut.
"Mereka sedang menggeledah desa-desa dekat pos polisi untuk menemukan senjata api yang masih hilang," kata seorang warga.
Sebelumnya, warga sempat menggerebek pos polisi tersebut pada Selasa (16/3/2021).
Massa menggeledah pos polisi itu karena tersiar kabar bahwa polisi Kantha ikut menembak pengunjuk rasa anti-kudeta militer di Kawlin.
Akibat penggerebekan tersebut, personel kepolisian yang bertugas di pos polisi itu tak mampu menahan amukan massa dan akhirnya melarikan diri.
Massa akhirnya berhasil mengambil alih pos polisi tersebut hingga sekitar 100 personel tentara dari Shwebo tiba.
Seorang warga mengatakan, beberapa pria dari desa sekarang bersembunyi di hutan untuk menghindari aparat keamanan.
“Pada Rabu (17/3/2021) pagi, mereka melepaskan tembakan ke desa-desa untuk menakut-nakuti kami,” kata seorang warga kepada The Irrawaddy.
Dia mengeklaim, salah satu warga desa telah ditahan pasukan keamanan.
Ketika massa menginterogasi seorang pria yang dicurigai sebagai informan polisi pada Selasa di Kawlin, polisi datang dan melepaskan serentetan tembakan.
Serangan dari polisi tersebut menewaskan satu warga sipil dan melukai empat lainnya.
https://www.kompas.com/global/read/2021/03/19/154335870/alasan-senjata-dicuri-pasukan-keamanan-myanmar-geledah-sejumlah-desa