Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Islandia Diguncang 18.000 Gempa dalam Sepekan, Ahli Cari Tahu Penyebabnya

REYKJAVIK, KOMPAS.com – Lebih dari 18.000 gempa bumi telah mengguncang di wilayah barat daya Islandia selama sepekan terakhir.

Dilansir dari Unilad, Jumat (5/3/2021), serentetan gempa bumi itu memungkinkan adanya potensi letusan gunung berapi di Semenanjung Reykjanes.

Menurut Kantor Meteorologi Islandia, gempa terbesar selama sepekan terakhir adalah bermagnitudo 5,7 yang tercatat pada 24 Februari sekitar pukul 10.00 waktu setempat.

Hanya berselang 30 menit kemudian, gempa bermagnitudo 5 melanda Islandia.

Dua gempa besar lainnya, yang bermagnitudo lebih dari 5.0, juga terjadi masing-masing pada 27 Februari dan 1 Maret.

Sejauh ini, serentetan gempa bumi itu tidak mengakibatkan banyak kerusakan meski muncul laporan adanya retakan kecil di jalan-jalan serta bebatuan di lereng curam yang dekat dengan episentrum gempa.

Pall Valur Bjornsson, dari kota nelayan Grindavik, mengatakan kepada CNN bahwa dia belum pernah merasakan intensitas gempa yang sedemikian banyak seperti ini.

“Kami telah terbiasa (dengan adanya gempa) itu dimulai satu tahun lalu. Tapi (intensisitas gempa) sekarang jauh lebih banyak dan sangat meresahkan,” imbuh Bjornsson.

Bjornsson mengaku bahwa dia sebenarnya tidak takut, hanya saja dia merasa tidak nyaman.

“Saya terbangun dua kali tadi malam. Ada yang sangat besar ketika saya pergi tidur, dan saya terbangun karena gempa. Itu sulit tetapi Anda harus belajar menerimanya,” imbuh Bjornsson.

Posisi Islandia terletak di perbatasan lempeng tektonik yang terus membelah, mendorong Amerika Utara dan Eurasia semakin jauh dari satu sama lain ke garis Mid-Atlantic Ridge.

Mayoritas aktivitas seismik di negara tersebut hanya terdeteksi oleh peralatan ilmiah yang sensitif.

Kadang muncul gempa kuat yang terkadang dipahami sebagai bagian tak terhindarkan dari kehidupan di wilayah seismik aktif.

Namun, banyaknya jumlah gempa selama sepekan terakhir di Islandia ini dianggap tidak biasa.

Seorang profesor vulkanologi di Universitas Islandia, Thorvaldur Thordarson, mengatakan kepada CNN bahwa banyaknya gempa selama sepekan terakhir itu tentu membuat warga khawatir.

“Untuk wilayah ini, sebenarnya hal ini terbilang tidak biasa, bukan karena jenis gempanya atau intensitasnya, melainkan karena durasinya,” kata Thordarson.

Dia menambahkan, kondisi tersebut telah berlangsung selama lebih dari sepekan.

“Kami sedang mencari tahu mengapa saat ini dan mengapa ini terjadi? Sangat mungkin bahwa kita mengalami intrusi magma ke kerak (Bumi) di sana,” imbuh Thordarson.

Badan Meteorologi Islandia memperingatkan, serentetan gempa bumi tersebut mungkin cukup untuk memicu letusan gunung berapi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/05/182248170/islandia-diguncang-18000-gempa-dalam-sepekan-ahli-cari-tahu-penyebabnya

Terkini Lainnya

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke