Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bunuh dan Makan Tiga Temannya, Kanibal Ini Dipenjara Seumur Hidup

Eduard Seleznev yang tinggal Arkhangelsk terbukti menghabisi tiga temannya antara periode Maret 2016 sampai Maret 2017.

Dikenal sebagai Kanibal Arkhangelsk, Seleznev di sidang mengakui dia sudah menusuk tiga korban, berusia 59, 43, 34 tahun.

Seleznev membunuh ketiganya saat mereka mabuk, di mana pria 51 tahun itu merebus dan memakan potongan jenazah mereka.

Pengadilan tinggi di Rusia membenarkan Seleznev dipenjara seumur hidup, setelah pengacaranya gagal mengajukan banding.

Tiga teman, yang tak disebut identitasnya, dipotong-potong Seleznev. Dia menyimpan bagian yang ingin dimakan ke kantong plastik.

Sementara sisanya dia buang ke sungai terdekat, demikian fakta di persidangan seperti diberitakan Daily Mail Jumat (12/2/2021).

Seleznev kemudian pindah ke apartemen salah satu korban yang dimakannya. Kepada orangtua korban, dia memberi tahu anak mereka bekerja di kota lain.

Dia kembali mengulangi ucapannya ke polisi setempat, setelah penyelidikan akan laporan orang hilang dilakukan.

Pengadilan juga mendengarkan fakta bagaimana Seleznev memasak kucing, anjing, dan hewan kecil yang dia temukan di jalan.

Ketika potongan jenazah mereka ditemukan, polisi menerangkan mereka sulit mengidentifikasi karena jenazahnya sudah rusak dan terpotong.

Psikiater menyatakan Seleznev gila, dan bertanggung jawab penuh atas pembunuhan tiga temannya, sehingga dia harus datang ke persidangan.

KUHP Rusia tidak mengenal kanibalisme. Jadi, Seleznev dijerat dakwaan pembunuhan dan menyalahgunakan jenazah korban.

Mahkamah Agung Rusia, setelah meninjau ulang sejumlah bukti, menghukum Seleznev penjara seuur hidup tanpa kemungkinan bebas bersyarat.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/14/101059570/bunuh-dan-makan-tiga-temannya-kanibal-ini-dipenjara-seumur-hidup

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke