Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjara Kontroversial Guantanamo Akan Ditutup, Biden Luncurkan Peninjauan

Presiden Biden berupaya agar dapat menutup penjara militer AS bernama lain GTMO itu sebelum masa jabatannya berakhir.

Melansir Deutsche Welle, peninjauan resmi itu diluncurkan pada Jumat (12/2/2021). Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa pemerintah AS berniat menutup penjara itu setelah mantan Presiden Barack Obama berjanji pada Januari 2009.

Kebijakan Obama dalam upaya penutupan Guantanamo dibalik oleh Donald Trump ketika dia mengambil alih kursi kepresidenan pada 2017.

Sementara Gedung Putih tidak memberikan batas waktu, Psaki mengatakan peninjauan tersebut akan "tegas" dan akan membutuhkan partisipasi pejabat dari Departemen Pertahanan, Departemen Kehakiman dan departemen lainnya, yang belum ditunjuk di bawah pemerintahan baru.

"Ada banyak pelaku dari berbagai lembaga yang perlu menjadi bagian dari diskusi kebijakan tentang langkah ini ke depan," terang Psaki dikutip Deutsche Welle.

Fasilitas dengan keamanan tinggi itu didirikan untuk menahan tersangka asing usai serangan teroris di New York dan Washington pada 11 September 2001.

Sejak itu fasilitas penahanan itu dikenal dengan "perang Amerika melawan teror" karena teknik interogasinya mirip seperti penyiksaan, ungkap beberapa pendukung HAM.

"Kami sedang melakukan proses NSC untuk menilai keadaan saat ini yang diwarisi pemerintahan Biden dari pemerintahan sebelumnya, sejalan dengan tujuan kami yang lebih luas untuk menutup Guantanamo," ungkap Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Emily Horne kepada kantor berita Reuters.

"NSC akan bekerja sama dengan Departemen Pertahanan, Negara, dan Kehakiman untuk membuat kemajuan menuju penutupan fasilitas GTMO, dan juga berkonsultasi dengan Kongres," imbuhnya.

Guantanamo saat ini hanya menampung 40 tahanan, termasuk lima yang dibebaskan melalui proses peninjauan di era Obama.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/13/121414070/penjara-kontroversial-guantanamo-akan-ditutup-biden-luncurkan-peninjauan

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke