Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Bantah Tudingan Jadi Dalang di Balik Kudeta Militer Myanmar

BEIJING, KOMPAS.com – Kementerian Luar Negeri China membantah tudingan bahwa Beijing mendukung atau memberikan persetujuan diam-diam terhadap kudeta militer di Myanmar.

Bantahan itu dikeluarkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Rabu (3/2/2021) sebagaimana dilansir dari Reuters.

“Teori yang relevan tidak benar,” kata Wang membantah tuduhan sebagai dalang kudeta di Myanmar yang dialamatkan kepada China.

“Sebagai negara tetangga Myanmar yang bersahabat, kami berharap semua pihak di Myanmar dapat menyelesaikan perbedaan mereka dengan tepat dan menegakkan stabilitas politik dan sosial," imbuh Wang.

Reuters melaporkan, diplomat tinggi pemerintah China bertemu para pejabat termasuk kepala militer, Jenderal Min Aung Hlaing, Myanmar bulan lalu.

Pada Senin (1/2/2021) dini hari waktu setempat, pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi dan beberapa tokoh lainnya ditahan oleh militer Myanmar.

Setelah itu, militer Myanmar mengumumkan mengambil alih pemerintahan dan mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Min Aung Hlaing menyebut kudeta yang tengah terjadi di Myanmar tidak terelakkan.

Panglima Tatmadaw, sebutan militer Myanmar, itu mengutarakannya setelah balatentaranya menggulingkan pemerintahan yang sah.

Perwira tinggi berusia 64 tahun itu bertindak sebagai Chairman Dewan Administrasi Negara, yang bisa dibilang sebagai jabatan tertinggi.

Dia diberi mandat atas kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.


Dengan naiknya Min Aung Hlaing ke pucuk pimpinan negara, menandai kembalinya pemerintahan junta militer di Myanmar setelah 10 tahun demokrasi.

Dalam pernyataan pertamanya sejak kudeta, Min Aung Hlaing menerangkan kalau pengambilalihan itu sesuai dengan hukum.

"Setelah mendapat banyak permintaan, (kudeta) ini tak terelakkan bagi negara. Kami terpaksa mengambil langkah ini," kata dia dikutip AFP via NDTV Rabu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/04/082108670/china-bantah-tudingan-jadi-dalang-di-balik-kudeta-militer-myanmar

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke