Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Intelijen AS Sebut Peneliti Lab Wuhan Alami Gejala Covid-19 di Musim Gugur 2019

Klaim itu berarti para ilmuwan sudah mengalami virus corona jenis baru beberapa bulan sebelum kasus pertama diumumkan.

Kementerian Luar Negeri dalam pernyataannya menuding Partai Komunis China (CCP) "begitu terobsesi akan kerahasiaan dan pengaturan".

Washington mengeklaim, Institut Virologi Wuhan sudah bereksperimen dengan genetik virus yang sama dengan virus corona jenis baru.

Kota di Provinsi Hubei itu mencatatkan kasus pertama Covid-19, dan diyakini virus itu pertama menyebar di Pasar Seafood Huanan.

Sementara banyak peneliti yakin virus itu menular secara alami dari hewan ke manusia, ada juga teori bahwa wabah itu bocor dari lab.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump begitu gencar mengritik China, sejak wabah Covid-19 pertama beredar pada awal 2020.

Berdasarkan keterangan Washington, peneliti di lab itu meneliti RaTG13, virus corona pada kelelawar yang menjadi sampel terdekat SARS-Cov-2.

Dilaporkan Sky News Minggu (17/1/2021), peneliti bereksperimen pada kondisi yang meningkatkan potensi risiko terpapar.

Dalam dokumen intelijen itu, disebutkan sejumlah ilmuwan mulai mengalami gejala mirip dengan Covid-19, selain penyakit musiman lainnya.

Meski begitu, dokumen itu tidak menyajikan keterangan kapan, bagaimana, dan di mana virus itu menular ke manusia.

Pernyataan itu menekankan, mereka belum menentukan apakah pandemi itu terjadi karena ada kontak dengan hewan terinfeksi, atau bocor dari laboratorium.

"Virus itu mungkin muncul secara alami dari kontak manusia dengan hewan terinfeksi, dan menyebar dengan pola sejalan dengan pandemi," jelas AS.

Pernyataan itu juga mengajukan pendapat alternatif, di mana wabah itu bocor dari lab Wuhan dan menyangkut sejumlah individu tak bergejala.

Laboratorium itu membantah laporan tersebut, dengan Beijing juga menekankan SARS-Cov-2 mungkin berasal dari negara lain.

Negara adidaya itu dituding sudah menutupi angka sebenarnya, dan menunda informasi penting seperti bagaimana cara virus itu menyebar.

Beijing juga dituduh membungkam sejumlah dokter yang membagikan kabar penyakit pernapasan baru pada awal pandemi.

Sebuah tim dikirim Badan Kesehatan Dunia (WHO) ke China, dan bertugas menginvestigasi asal usul virus corona.

Meski, terdapat kekhawatiran bahwa tim berisi pakar internasional itu terpaksa tunduk oleh pengaruh pemerintah China.

Juru bicara WHO Tarik Jasarevic menerangkan, tim mereka akan mengamati berbagai aspek pada awal kunjungan.

Saat ditanya apakah akan menyelidiki teori virus bocor dari lab Wuhan, Jasarevic berujar mereka akan "mengikuti ke mana sains membawa mereka".

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/18/182129870/intelijen-as-sebut-peneliti-lab-wuhan-alami-gejala-covid-19-di-musim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke