Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gedung Parlemen Jerman Tingkatkan Keamanan Pasca Demo Rusuh AS

BERLIN, KOMPAS.com - Jerman meningkatkan keamanan di Gedung Parlemen, Bundestag, setelah penyerbuan Gedung Capitol di Washington oleh para perusuh pekan lalu.

Pemimpin Parlemen, Wolfgang Schaeuble, disampaikan kepada anggota parlemen Jerman, seperti dilaporkan media mingguan Bild am Sonntag.

"Polisi negara bagian Berlin telah mengatur penguatan pasukan mereka di sekitar gedung Reichstag," kata Schaueble dalam sepucuk suratnya kepada anggota parlemen.

Melansir Reuters pada Minggu (10/1/2021), Juru bicara Bundestag mengonfirmasi surat kepada anggota parlemen tersebut, perihal situasi saat ini. Tetapi tidak merinci lebih lanjut soal isi surat.

Bild am Sonntag juga melaporkan bahwa Schaeuble telah meminta Kementerian Luar Negeri Jerman memberikan laporan terkait demonstrasi penuh kekerasan di Washington DC.

Klarifikasi kemudian dilakukan dengan pemerintah federal dan negara bagian Berlin, untuk menyimpulkan kesimpulan apa yang harus diambil untuk keamanan Bundestag.

Para pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang marah atas hasil kekalahannya dalam pemilihan, masuk ke Washington Capitol, Gedung Dewan Perwakilan dan Senat AS, pada Rabu (6/1/2021).

Lima orang, termasuk seorang petugas polisi tewas menjadi korban.

Di Berlin, pengunjuk rasa yang menentang pembatasan virus corona menyerbu tangga gedung parlemen selama demonstrasi pada Agustus 2020.

Beberapa mengibarkan Reichsflagge. Bendera itu adalah sibol bagi kelompok gerakan ekstrem kanan yang menolak legitimasi negara Republik Federal Jerman.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/11/142758370/gedung-parlemen-jerman-tingkatkan-keamanan-pasca-demo-rusuh-as

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke