Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peneliti Inggris Temukan Tes Covid-19 yang Bisa Memberi Hasil dalam Lima Menit

LONDON, KOMPAS.com - Para peneliti di University of Birmingham mengatakan mereka telah mengembangkan tes Covid-19 yang dapat memberikan hasil hanya dalam lima menit, melansir Daily Mail pada Rabu (6/1/2021).

Perkembangan tersebut, disebut sebagai yang pertama di dunia. Terobosan ini diharap dapat membantu menarik kembali penonton ke acara dan festival olahraga musim panas ini.

“Ini akan diuji sepenuhnya dan siap menjelang Paskah,” kata para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian, yang juga seorang mahasiswa PHD.

Analisis lab menunjukkan tes tersebut setara dengan tes andal paling akurat yang sekarang beredar, namun dapat mengeluarkan hasil yang lebih cepat.

Acara massal seperti Pesta Olahraga Persemakmuran Birmingham 2022 tahun depan, dan konser besar serta pertemuan olahraga akan sangat diuntungkan dari hasil uji ini.

Bahkan jika vaksin berhasil diluncurkan tahun ini, infeksi virus dan varian apa pun akan tetap ada selama bertahun-tahun yang akan datang.

Tes laboratorium dan analisis menunjukkan teknologi itu dapat mendeteksi virus dalam sampel RNA (yang seperti DNA ada di semua sel hidup), hanya dalam dua menit.

Teknologi tersebut sekarang akan digunakan untuk menguji ribuan sampel dalam beberapa minggu ke depan, untuk mengonfirmasi temuan. Kemudian persiapan dilakukan untuk digunakan masyarakat sebagai cara menemukan orang yang terinfeksi.

Teknologi yang dikembangkan juga dapat digunakan untuk menguji virus lain dengan cepat seperti flu, Ebola, dan akhirnya penyakit, termasuk kanker.

“Kami masih berjuang di NHS untuk dengan cepat membedakan apakah seseorang terkena flu, atau coronavirus, atau penyakit pernapasan lainnya, ini akan menyelesaikan masalah itu,” kata Profesor Beggs.

Tantangannya sekarang adalah menunjukkannya juga berfungsi di lingkungan non-lab.

Prof Tim Dafforn, dari Fakultas Biosains Universitas, mengatakan: ”Kami telah bekerja untuk mendeteksi virus corona selama berbulan-bulan.”

“Dalam pengalaman saya mengembangkan tes genggam untuk berbagai hal lain, saya belum pernah melihat yang seperti ini.”

“Untuk mendeteksi gen virus secepat ini, dalam waktu kurang dari lima menit, cukup revolusioner. Pada sejumlah kesempatan kami pikir ini tidak mungkin.”

Dia memuji mahasiswa PhD Jake Carter karena memimpin terobosan dengan bekerja 'luar biasa' melalui pandemi.

“Dia bilang dia ingin membuat perbedaan, dan membuat tes Covid, dia pergi ke lab sendiri dan, meskipun kami memberikan dukungan intelektual, dia luar biasa. Dia memanfaatkan keluarganya untuk membantunya, dengan analisis data oleh ayahnya, yang menjalankan perusahaan IT.” kata Prof Dafforn.

Profesor Beggs juga bekerja untuk Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial yang mengevaluasi tes diagnostik untuk Pemerintah.

Menurutnya, salah satu perjuangan besar saat ini adalah tidak ada tes yang cukup cepat untuk menguji orang-orang yang tiba di suatu tempat. Kemudian memberi mereka hasilnya di tempat - baik di tempat kerja, atau memasuki tempat.

“Meskipun teknologinya masih pada tahap awal, ini terbukti sebagai yang tercepat, berdasarkan ketepatan hasilnya.”

“Pekerjaan saya sekarang adalah menyiapkannya bagi siapa saja yang memerlukannya. Itulah tantangan saya sekarang.”

Para ilmuwan membayangkan tempat-tempat komunitas dan rumah sakit akan memiliki kotak pemrosesan untuk menganalisis sampel test. Semua bisa melakukan test secara mandiri mulai dari staf atau anggota masyarakat atau pasien.

“Orang yang diuji akan meludah ke dalam tabung berisi substansi kimia khusus di dalamnya, kemudian menutup tabung dan memasukkannya ke dalam mesin uji portabel. Mereka tinggal menekan sebuah tombol dan dalam dua menit atau lebih mesin akan berbunyi seperti microwave dengan hasilnya,” kata Prof Beggs.

Proses yang sama dapat digunakan dengan swab, sampel darah, urin, atau feses (apa pun yang RNA).

Tes Covid-19 paling akurat yang saat ini digunakan, disebut tes PCR, menganalisis sampel menggunakan proses dua langkah. Sementara tes baru melibatkan satu langkah, yang diperkuat.

Ini juga tidak memerlukan sampel untuk diolah pada suhu tinggi, dan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan laboratorium standar. Jadi, lebih mudah untuk diterapkan di masyarakat.

Kotak pemrosesan yang ada yang dikembangkan untuk tes Covid lainnya juga dapat digunakan kembali.

Sebuah makalah pracetak yang menjelaskan proses baru telah diterbitkan di situs sains terhormat MedRxiv. Para peneliti menunjukkan kecepatan dan kepekaan metode mereka menggunakan sampel RNA pasien yang disediakan oleh Public Health England.

University of Birmingham Enterprise telah mengajukan permohonan paten, yang mencakup metode baru ini untuk memperkuat urutan RNA, dan penggunaannya untuk mendeteksi RNA dalam sampel.

Para peneliti adalah tim lintas disiplin dari Sekolah Biosains Universitas Birmingham, Sekolah Kimia dan Institut Kanker dan Ilmu Genomik.

Penelitian ini didanai oleh skema pelatihan doktor BBSRC, Midlands Integrative Biosciences Training Partnership (MIBTP).

Tim tersebut saat ini sedang mengajukan permohonan dana dari UK Research and Innovation untuk mengembangkan tes laboratorium NHS.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/06/220953270/peneliti-inggris-temukan-tes-covid-19-yang-bisa-memberi-hasil-dalam-lima

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke