Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dituduh Meretas Kantor Pemerintahan AS, China: Cuma Lelucon Trump

Trump berkata telah mengendalikan peretasan besar-besaran yang menimpa lembaga-lembaga seperti Kementerian Keuangan dan Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Namun dalam seutas twitnya, dia tidak yakin dengan pendapat pemerintahannya bahwa Rusia menjadi dalang peretasan itu, tetapi China-lah yang mungkin melakukannya. Meski begitu Trump tidak memberikan bukti apa pun.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin tidak langsung menyangkal keterlibatan Beijing, tetapi menyebut tuduhan AS itu mengada-ada dan kontradiktif.

"Tuduhan yang dibuat oleh AS terhadap China selalu menjadi lelucon, karena motif politik," kata Wang dalam jumpa pers, dikutip Kompas.com dari AFP.

"AS telah mempolitisasi masalah keamanan siber, terus menyebarkan informasi palsu tanpa bukti konklusif... dalam upaya untuk menghancurkan citra China dan menyesatkan komunitas internasional," tambahnya.

Sebelumnya pada Juli dua warga China didakwa AS karena hendak mencuri data penelitian vaksin virus corona dan meretas ratusan perusahaan.


Tindakan Washington itu disebut Beijing sebagai fitnah.

Sementara itu kicauan Trump pada Sabtu (19/12/2020) bertentangan dengan komentar Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sehari sebelumnya, tentang sumber dan keparahan serangan siber itu.

Pompeo menuturkan, serangan itu cukup jelas adalah ulah Rusia dan ada upaya terlihat menggunakan software pihak ketiga untuk menjebol sistem pemerintahan AS.

Para pakar siber mengatakan, serangan itu dapat berdampak luas dan butuh waktu berbulan-bulan untuk dipecahkan.

Sejumlah petinggi "Negeri Paman Sam" lainnya juga menuding Rusia sebagai aktor peretasan itu, dan tidak ada yang mengarahkan telunjuk ke Beijing.

Namun Rusia membantah mereka berada di balik layar serangan siber tersebut.

Sebagai presiden, Trump sendiri kerap tidak memandang Rusia sebagai ancaman, termasuk menampik Moskwa ikut campur pemilu AS 2016 meski ada temuan dari badan intelijen Amerika Serikat.

https://www.kompas.com/global/read/2020/12/22/112815670/dituduh-meretas-kantor-pemerintahan-as-china-cuma-lelucon-trump

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke