Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Pria Berbobot 225 Kg, Sempat Kritis karena Obesitas dan Nikah Bersyarat

Lelaki asal Chongqing, China, itu langsung menjadi buah bibir orang-orang karena kegemukannya yang menggemaskan, dan kedua orangtuanya awalnya sangat senang dengan hal itu.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu tak ada tanda-tanda Yong mengalami penyusutan bobot. Berat badannya terus bertambah, dan pada usia 15 tahun dia sudah berbobot 15 kg. Sejak saat itu beratnya naik 9-10 kg per tahun.

Dilansir dari eva.vn pada 19 September, saat usia 4,5 tahun Liang Yong tak cukup hanya makan 2 mangkuk nasi. Dia sering main ke rumah para tetangganya, dan di sana makan lagi 2-3 mangkuk.

Pola hidupnya itu membuat badannya cepat melebar dan obesitas, padahal di keluarganya tidak ada riwayat kegemukan.

Orangtuanya sempat membatasi porsi makan Liang Yong dengan memadatkan nasi dalam mangkuk, tapi Yong yang selalu lapar diam-diam ke rumah tetangganya untuk minta makan. Ayahnya lalu minta ke tetangga, demi kesehatan anaknya agar tidak memberinya makanan.

Berat badan Yong semakin mengkhawatirkan saat beranjak remaja. Pada usia 8 tahun bobotnya 70 kg, dan mencapai 180 kg di umur 14 tahun.

Ayahnya lalu membawanya ke rumah sakit karena dikhawatirkan mengidap penyakit, tapi jawaban dokter selalu sama: Yong tidak sakit, cuma tidak bisa mengontrol nafsu makannya saja.

Hingga akhirnya, Liang Yong mencapai bobot terberat dalam hidupnya yakni 225 kg. Pada 2007 dia diberi titel Pria Tergemuk di China oleh Guinness Shanghai.

Liang Yong sendiri sampai kesal dengan kondisi tubuhnya. Dia sering dilihat orang, susah beli baju dan sepatu, dan kerap ditolak naik bus atau taksi karena ukuran badannya.

Akibat obesitasnya pula ia putus dengan pacar pertamanya, karena mereka tidak bisa keluar pacaran seperti pasangan pada umumnya.

Liang Yong pun berjuang keras untuk menurunkan berat badannya. Tak hanya demi kesehatan, tapi juga kekhawatiran dari orangtuanya bahwa obesitasnya akan memengaruhi kisah asmaranya, dengan tak ada wanita yang tertarik padanya dan kalaupun menikah kegemukannya akan memengaruhi anaknya.

Singkat cerita Yong mendapatkan tambatan hatinya saat dikenalkan seorang gadis bernama Tang Xiaoyan, oleh bibinya di Tianjin. Keduanya tidak pernah bertemu, hanya berhubungan melalui telepon.

Keluarga Yong sempat khawatir Xiaoyan akan mencampakkan anaknya kalau tahu dia super gemuk, tapi ternyata si gadis tidak mempermasalahkan postur Yong. Setelah berkontak via telepon, mereka berhubungan lewat video call.

Jatuh cinta pada Xiaoyan membuat Yong semakin termotivasi menurunkan berat badannya menjadi 220 kg, dan perlahan bentuk tubuhnya mulai menyusut.

Keduanya lalu memutuskan menikah, tapi Xiaoyan memberi Yong tiga syarat: Kalau ada wawancara media Xiaoyan tidak mau ikut tampil, Yong harus mengurangi rokok, dan Yong harus menekan porsi makannya.

Yong menyetujuinya, dan pasangan itu dikaruniai anak pertama setelah 2 tahun menikah. Namun, Yong sempat khawatir obesitasnya menurun ke anaknya karena saat lahir berbbobot 3,7 kg.

Berat Yong juga naik lagi saat istrinya di rumah sakit. Dikarenakan Xiaoyan tak bisa banyak makan, daripada makanan itu terbuang akhirnya dimakan semua oleh Yong.

Bobot Yong pun melonjak lagi bahkan sempat kritis di rumah sakit karena kegemukan. Keluarganya khawatir, dan Yong sempat putus asa bahkan ingin mengakhiri hidupnya.

Yong lalu melewati masa kritisnya setelah melakukan operasi selama 3,5 jam. Pada hari ke-10 pasca-operasi bobotnya turun 10 kg. Setelah 8 bulan kerja keras melangsingkan badan, beratnya turun sampai 100 kg.

Kini bersama istri dan anaknya Lian Yong hidup bahagia dan sehat.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/07/172514370/kisah-pria-berbobot-225-kg-sempat-kritis-karena-obesitas-dan-nikah

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke