KOMPAS.com - Salah satu daerah yang terdampak gempa bumi, Bayrakli di Izmir, Turki, adalah wilayah yang baru saja dikembangkan pada awal 2000-an.
Di sana terdapat perumahan kelas menengah dan gedung-gedung perkatoran yang megah.
Namun, gempa yang mengguncang pada Jumat (30/10/2020) sore waktu setempat membuat sedikitnya 20 bangunan di wilayah tersebut kolaps.
Tak hanya di Turki, gempa berkekuatan magnitudo 7 yang berpusat dari Laut Agean tersebut juga mengguncang Yunani, tepatnya di Pulau Samos.
Sedikitnya 22 orang meninggal dilaporkan di Turki dan Yunani akibat bencana alam tersebut sebagaimana dilansir dari CNN.
Sky News melaporkan petugas kepolisian memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari daerah yang tertutup. Ditakutkan gempa susulan akan terjadi dan menyebabkan keruntuhan lebih lanjut.
Beberapa korban selamat mulai mengemasi barang-barang mereka ke dalam mobil untuk mengungsi ke rumah keluarga terdekat atau ke tempat lain.
Sementara itu, ada beberapa keluarga yang memilih untuk tetap tinggal di dalam mobil dan bermalam di lokasi sebagaimana dilansir dari Sky News.
Semua orang tampak takut untuk kembali ke dalam rumah mereka, terutama mereka yang tinggal di dekat daerah yang mengalami kerusakan paling parah.
Salah seorang wanita duduk dengan lemas di sebuah kursi lipat. Dia khawatir putrinya, Elif Inan (9), tertimbun puing-puing bangunan yang kolaps karena gempa.
Sebelum gempa terjadi, Inan berada di rumah sendirian. Ibu dan ayahnya bekerja dan tidak ada orang lain yang menemaninya.
Sementara itu, regu penyelamat masih terus berusaha mencari para korban yang dikhawatirkan tertimbun reruntuhan bangunan.
Di tempat yang agak jauh, beberapa orang berkumpul melihat operasi penyelamatan oleh tim penyelamat di sebuah reruntuhan bangunan.
Seorang pria, Yasar Koza (75), mengaku sedang keluar rumah untuk membeli roti sebelum terjadi gempa.
Beruntungnya dia karena ke berada di luar rumah ketika gempa terjadi. Namun, istrinya berada di dalam rumah ketika itu.
Usai gempa mereda, dia bergegas kembali ke rumahnya dan menemukan bahwa rumahnya telah roboh.
"Saya baru saja melihat awan debu yang sangat besar dan rumah saya hilang," kata Koza kepada Sky News.
Dia berharap istrinya masih bisa hidup dan berhasil keluar rumah saat gempa berlangsung.
"Tidak ada yang memberi saya informasi (keberadaan istrinya), dia mungkin ada di rumah sakit tapi saya tidak tahu. Saya tidak bisa pergi, dia mungkin (tertimbun) di bawah beton," sambung Koza.
https://www.kompas.com/global/read/2020/10/31/133942970/pasca-gempa-di-turki-orang-orang-berharap-anggota-keluarganya-selamat