Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trump Positif Covid-19, Stigma Para Warga: Bukti Presiden Tidak Serius Tangani Virus hingga Trik Politik

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pengumuman Donald Trump telah terinfeksi Covid-19, mendorong beberapa stigma dari warga AS, dengan sebagian warga menilai itu menjadi bukti bahwa presiden ke-45 tidak menanggapi serius virus corona.

Kemudian, sebagian warga lainnya menduga itu adalah trik tipuan politiknya untuk pemilihan umum 2020.

Di kubu Demokrat, yang menurut laporan AFP pada Sabtu (3/10/2020) telah kehilangan hampir 24.000 orang karena Covid-19, banyak yang berpendapat pada Jumat bahwa mereka tidak terkejut dengan berita yang dikabarkan oleh Trump Jumat malam di Twitter.

"Dia masih manusia. Saya berharap yang terbaik untuknya," kata Christian Persaud (19 tahun), yang tinggal di wilayah kelahiran Trump, di Queens, yang dilanda penyakit parah pada musim semi.

"Mudah-mudahan itu mengirimkan pesan bahwa orang-orang mengerti bahwa virus corona ini sangat parah dan masker sangat dibutuhkan," ucap Persaud.

"Dia tidak mengira virus ini benar-benar serius," kata Alex Flores (24 tahun), warga lainnya yang bekerja untuk perusahaan swasta yang membersihkan tempat sampah di Fifth Avenue, dekat Trump Tower.

"Anda harus memakai masker, virus ini adalah sesuatu yang tidak bisa Anda mainkan," ucap Flores.

Di kota di mana mengenakan masker telah menjadi rutinitas bagi kebanyakan orang, beberapa orang melihatnya sebagai satu lagi tanda, bahwa presiden berusia 74 tahun itu adalah bagian dari populasi paling berisiko terinfeksi virus coron.

Selain itu, menunjukkan bahwa AS perlu memiliki periode baru dengan pergantian presiden dari Trump ke Joe Biden, yang hasil tesnya disebutkan pada Jumat kemarin, negatif.

"Dia idiot. Pakai masker, cuci tangan, sesederhana itu (bisa dilakukan)," kata Mark, yang bekerja di sektor keuangan.

"Mari berharap untuk moderat dan independen untuk berkata, 'Oke, sekarang dia benar-benar idiot.' Mudah-mudahan mereka (masyarakat) pindah (memilih) ke Biden, ”tambahnya.

Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengambil sikap yang lebih berdamai dengan presiden yang beberapa kali bentrok dengannya di depan umum.

"Pikiran saya tertuju pada Presiden Trump dan Ibu Negara dan saya berharap mereka sembuh total dan cepat. Virus ini ganas dan mudah menyebar. Pakai masker. Mari kita semua saling menjaga," ujar Cuomo dalam Twitternya.

New York juga merupakan rumah bagi beberapa pendukung Trump, meski pun jumlah mereka sedikit dan jarang, serta biasanya enggan untuk mengungkapkan nama lengkap mereka.

"Saya pikir itu (Trump positif Covid-19) tipuan dari Demokrat," kata Natasha (56 tahun), yang bekerja di sebuah toko dekat Trump Tower, dan memiliki kewarganegaraan ganda Rusia-AS.

"Mereka melakukan ini (tipuan) berulang kali, mereka telah mencoba banyak hal untuk melawannya," lanjut Natasha.

"Anda tidak bisa mempercayai apa yang terjadi di media," katanya, menggemakan kalimat yang sering diucapkan presiden Trump.

Siasat kampanye

Di kalangan Demokrat, bahkan ada yang mencurigai semua pernyataan Trump terinfeksi Covid-19 itu adalah siasat kampanye pemilihan ulang presiden.

"Ini mungkin saja tipuan" di pihak Trump, kata Rhonda Marin (60 tahun).

"Kami akan mencari tahu apakah dia memiliki sesuatu yang disembunyikannya," ucap Marin.

Dia mengatakan bahwa situasinya "sangat terbalik. Saya tidak tahu harus berpikir apa lagi...Semuanya merepotkan. Ini situasi yang buruk."

"Telepon kami mulai meledak tadi malam," kata Susan Deutsch (47 tahun), seorang pekerja keuangan yang berasal dari California.

Deutsch mengatakan ada "banyak kecurigaan apakah ini semacam tipu muslihat di pihaknya untuk, hanya, mengganggu proses, atau menciptakan simpati", setelah apa yang dia sebut kinerjanya yang buruk dalam debat Selasa melawan Biden.

Meski demikian, Deutsch mengatakan dia berharap presiden pulih.

"Skenario terburuk adalah dia menjadi sangat sakit dan meninggal karena itu, dan saya tidak berharap itu kepada siapa pun," katanya.

Deutsch meragukan berita itu akan mengubah suara siapa pun pada tahap ini. "Setiap orang begitu diinokulasi" untuk terkejut dan marah, katanya.

Susan Barder, seorang independen yang lebih dekat dengan Partai Republik dalam masalah aborsi, ingin presiden pulih secepat mungkin.

Dia juga ingin berita itu menjadi kesempatan bagi semua orang untuk menarik napas dalam-dalam dan merenungkan situasi di tengah pandenmi virus corona.

"Ada begitu banyak hal gila yang terjadi. Yang kita butuhkan adalah ketenangan," katanya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/03/101416470/trump-positif-covid-19-stigma-para-warga-bukti-presiden-tidak-serius

Terkini Lainnya

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke