Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setelah Menolak Aturan Pakai Masker, Seorang Pastur di AS Positif Virus Corona

BOISE, KOMPAS.com - Seorang pastur di Coeur d'Alene, Idaho, Amerika Serikat (AS) postif terinfeksis vrus corona, setelah menolak menggunakan masker, ketika kasus virus corona mulai meningkat. Ia berdoa dengan jemaatnya agar dewan kota tidak menerapkan aturan pengunaan masker.

“Saya tidak mau disuruh memakai masker,” kata Pastur Paul Van Noy di mimbar, seperti dilansir dari Washington Post pada Jumat (18/9/2020).

“Kita sudah dewasa dan tidak perlu pemerintah memberi tahu kami apa yang harus dilakukan,” lanjutnya.

Sekitar sebulan kemudian, dia dan istrinya tertular virus corona dan dia telah dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit (ICU) saat kesulitan untuk untuk bernapas, katanya dalam sebuah pernyataan pekan ini.

"Saya pikir Covid-19 tidak terlalu serius," ucap istri sang pastur, Brenda, di Facebook-nya pada 4 September lalu, itu tak lama setelahnya suaminya dirawat ICU karena Covid-19.

Pada 22 Juli, Van Noy telah memproklamirkan sendiri gerakan "tanpa masker", yang ia sampaikan di hadapan jamaatnya dalam pertemuan di Candlelight Christian Fellowship.

Namun, beberapa saat setelah mempertimbangkan beberapa hal, dia meralat pernyataannya.

Dia mengatakan kepada jamaat bahwa mereka diikat oleh Alkitab untuk mengikuti peraturan apa pun yang membutuhkan masker yang sahkan oleh pemimpin daerah setempat, tetapi dia berdoa agar hal itu tidak terjadi.

Pada 23 Juli, Dewan Kesehatan Distrik Kesehatan Panhandle, yang mencakup wilayah tempat Coeur d'Alene berada, telah mengeluarkan perintah yang mewajibkan orang dewasa untuk mengenakan masker di tempat umum, di mana jarak antar orang diatur 6 kaki (1,8 meter), tapi tidak mudah dilakukan.

Idaho telah melaporkan hampir 36.500 kasus dan 434 kematian sejak dimulainya pandemi virus corona.

Namun, di hari berbeda pastur Van Noy meyakinkan jamaatnya bahwa mereka tidak perlu memakai masker di dalam gerejanya karena terdapat pengecualian untuk kondisi medis tertentu dan tidak mengharuskan orang untuk membuktikan kondisi tersebut.

"Kami di Candlelight sedang menjalankan kebebasan kami, dan hak untuk mengizinkan Anda sebagai anggota, untuk masuk ke fasilitas tanpa kewajiban untuk mematuhi 'perintah' Distrik Kesehatan Panhandle," tulisnya di Facebook pada 24 Juli.

Dia membagikan unggahan yang mendesak parapengikutnya untuk "membuka bisnis, gereja, dan rumah."

Dia juga menyebarkan pernyataan palsu yang menunjukkan bahwa masker tidak efektif mencegah penyebaran virus corona dan mengklaim bahwa infeksi tanpa gejala jarang terjadi.

"Jika Anda masih hidup dalam ketakutan, jangan takut," katanya dalam sebuah posting 14 Agustus.

"Jika seseorang ingin memakai masker, mereka harus diizinkan melakukannya. Namun, jika tidak, tidak apa-apa juga,” katanya.

Beberapa minggu kemudian, Van Noy jatuh sakit. Kemudian, ia dan istrinya dinyatakan positif virus corona, menurut pernyataan yang dirilis oleh oleh gereja pekan ini.

Dalam kesehatan Van Noy yang memburuk, ia belum mengatakan secara terbuka di mana ia dan istrinya terinfeksi virus corona.

Pada 3 September, pendeta berada di unit perawatan intensif menerima bantuan oksigen.

“Saya memiliki Covid-19 dan beberapa teman saya memiliki Covid-19 sekarang, tetapi yang lebih serius, suami saya dalam perawatan kritis di ICU dengan Covid-19 dan itu serius. Tolong anggap ini (Covid-19) serius," ucap istri Van Noy.

Pada Senin (14/9/2020), Van Noy optimis bahwa kondisinya dapat membaik.

"Setelah di ICU 11 hari...dan masih berlanjut, saya sangat lebih membaik," kata Paul Van Noy pada Senin.

"Mereka memberi tahu saya bahwa akan ada beberapa hari lagi di ICU dan kemudian saya akan pindah kembali ke kamar (perawatan) biasa selama beberapa hari dan kemudian pulih di rumah."

Istrinya tidak harus dirawat di rumah sakit, kata Van Noy.

Menurut laporan KHQ, setidaknya 4 staf gereja lainnya juga dinyatakan positif mengidap virus corona tersebut.

Van Noy bukanlah satu-satunya pemimpin agama yang menentang mandat lokal untuk menggunakan masker, dan penutupan sementara rumah-rumah ibadah di beberapa daerah yang terkena dampak paling parah di Amerika Serikat.

Pendeta lain menjadi berita utama setelah dia melanggar larangan pemerintah lokal untuk mengadakan kebaktian gereja di Ventura County, California, Kapel Kalvari Godspeak di Newbury Park, dan didenda 3.000 dollar AS (Rp 44,5 juta) oleh pejabat negara karena mengadakan 6 kebaktian dalam ruangan tertutup pada Agustus.

Seorang hakim menemukan Pendeta Rob McCoy menghina perintah di seluruh negara bagian yang melarang kebaktian dalam ruangan karena pandemi virus corona.

Van Noy dan Candlelight Christian Fellowship telah mengundang McCoy serta salah satu pengikutnya, pendiri Turning Point USA, Charlie Kirk, untuk berbicara di gereja Idaho pada 27 September.

"Charlie dan Rob bekerja untuk memahami apa yang bisa dan harus dilakukan oleh peran gereja yang tepat di Amerika dalam menghadapi meningkatnya oposisi dan permusuhan budaya," kata Candlelight Christian Fellowship di halaman acaranya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/19/150335570/setelah-menolak-aturan-pakai-masker-seorang-pastur-di-as-positif-virus

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke