Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketegangan Syiah dan Sunni Meningkat, Picu Kekhawatiran Babak Baru Kekerasan Sektarian di Pakistan

KARACHI, KOMPAS.com - Ribuan pengunjuk rasa anti-Syiah memicu kekhawatiran masyarakat meningkatnya ketegangan kelompok agama antara Syiah dan Sunni, yang dapat memicu babak baru kekerasan sektarian di Karachi, Pakistan.

Melansir AFP pada Jumat (11/9/2020), kekhawatiran itu disebabkan karena ribuan pengunjuk rasa anti-Syiah di Karachi Pakistan pada Jumat (11/9/2020), termasuk demonstran yang memiliki hubungan dengan ekstrimis Sunni.

Unjuk rasa anti-Syiah dilakukan menyusul serangkaian tuduhan penistaan terhadap para pemimpin utama Syiah di Pakistan.

Pada Agustus, siaran televisi tentang prosesi Asyura menunjukkan ulama dan peserta diduga membuat pernyataan yang meremehkan tokoh-tokoh Islam bersejarah.

Asyura memperingati pembunuhan cucu Nabi Muhammad, Hussein pada Pertempuran Karbala pada 680 M, yang menjadi momen menentukan perpecahan agama dan kelahiran Islam Syiah.

Demonstrasi pada Jumat menunjukkan ribuan pengunjuk rasa berorasi di dekat makam pendiri negara, yaitu Muhammad Ali Jinnah, di mana peserta meneriakkan "kafir" dan "Tuhan adalah Yang Maha Besar".

"Kami tidak akan mentolerir pencemaran nama baik lagi," kata Qari Usman dari partai politik Islam Jamiat Ulema-e-Islam dalam pidatonya.

Kantong-kantong demonstran memegang spanduk kelompok ekstremis anti-Syiah Sipah-e-Sahaba, yang telah dikaitkan dengan pembunuhan ratusan Syiah selama bertahun-tahun.

Penodaan agama adalah masalah yang sangat sensitif di Pakistan yang konservatif, di mana undang-undang dapat menjatuhkan hukuman mati bagi siapa pun yang dianggap menghina Islam atau tokoh Islam.

Bahkan, tuduhan yang tidak terbukti telah menyebabkan pembunuhan massal dan pembunuhan main hakim sendiri.

Kekerasan sektarian telah meletus secara tiba-tiba selama beberapa dekade di Pakistan, dengan kelompok militan anti-Syiah yang tumbuh di dalam negeri, membom tempat-tempat suci dan menargetkan prosesi Asyura.

Ribuan orang terbunuh dalam dekade sebelumnya yang memicu tindakan keras oleh pasukan keamanan pada 2015, yang mengakibatkan penurunan dramatis dalam kekerasan sektarian.

Tindakan keras itu memuncak pada Juli 2015 ketika Malik Ishaq, kepala kelompok militan terlarang Lashkar-e-Jhangvi (LeJ) tewas dalam baku tembak dengan polisi bersama dengan 13 sesama militan.

Baku tembak itu memusnahkan sebagian besar pemimpin puncak LeJ, kekuatan pendorong dalam kekerasan yang menargetkan Syiah, yang merupakan sekitar 20 persen dari 220 juta penduduk Pakistan.

Karachi, kota terbesar di Pakistan yang juga merupakan pusat bisnis dan industri utama, dulunya penuh dengan militansi politik, sektarian, dan etnis dengan ribuan orang terbunuh.

Namun, operasi selama bertahun-tahun oleh pasukan keamanan yang dimulai pada 2013 telah membawa kerusuhan yang cukup mereda, tetapi serangan yang tersebar masih terjadi.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/11/230241570/ketegangan-syiah-dan-sunni-meningkat-picu-kekhawatiran-babak-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke