Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banjir di Sudan, 65 Orang Tewas, 34.000 Rumah Rusak Parah

KHARTOUM, KOMPAS.com - Sedikitnya 65 orang tewas dan lebih dari 14.000 rumah hancur akibat banjir di Sudan, Sabtu malam (15/8/2020).

Banjir yang dipicu hujan deras itu telah merusak 34.000 rumah dan sedikitnya 700 ekor ternak menurut keterangan Kementerian Dalam Negeri Sudan seperti dikutip Aljazeera.

Sebanyak 2.000 penambang emas terjebak di 2 lokasi di bagian timur negara bagian Gadarif karena cuaca buruk, menurut kantor berita Sudan.

Negara "Tanduk" Afrika yang dilalui sungai Nil ini berada di tengah-tengah musim hujan, yang berlangsung sejak Juni kemarin sampai Oktober.

Di Khartoum, negara bagian Nil Biru dan Sungai Nil adalah yang paling terdampak oleh banjir, juga di wilayah lain seperti Gezira, Gadarif, Kordofan Barat dan Darfur Selatan menurut PBB.

Sebanyak 14 sekolah juga telah rusak di seluruh negeri dan lebih dari 1.600 sumber air telah terkontaminasi sehingga tidak bisa dikonsumsi menurut kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Sudan.

Di Bout, provinsi Nil Biru, sungai musiman meluap berdampak pada area di mana runtuhnya bendungan Bout di akhir Juli dan menyebabkan kerusakan yang signifikan. 

Penduduk setempat mau tidak mau bergantung pada air permukaan yang dapat mereka temukan.

Menurut sumber kemanusiaan di lapangan, tren ini ditambah dengan sanitasi buruk dan perilaku buang air besar sembarangan yang akan meningkatkan risiko wabah penyakit.

Hujan deras diperkirakan akan terjadi lagi pada Agustus akhir dan September mendatang di seluruh bagian negara Sudan berdasarkan peringatan otoritas meteorologi.

Banjir sudah menjadi fenomena musiman di Sudan yang menderita kekurangan infrastruktur dan kurangnya sistem saluran pembuangan fungsional serta saluran untuk air hujan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/17/145636570/banjir-di-sudan-65-orang-tewas-34000-rumah-rusak-parah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke