Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kanada Ikut Campur Urusan Hong Kong, China Muak dan Beri Travel Warning

Selain travel warning, "Negeri Panda" juga mengancam hubungan bilateral kedua negara dapat memburuk.

Sebelumnya pada pekan lalu, Kanada menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong dan menghentikan ekspor perlengkapan militer ke sana.

Senada dengan Kanada, negara-negara Barat lainnya juga kompak menyuarakan keprihatinan tentang dampak UU Keamanan Nasional di Hong Kong yang berpengaruh kepada hak-hak istimewa kota tersebut.

"China dengan keras mengecam ini dan menyatakan haknya untuk membuat tanggapan lebih lanjut." kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada pertemuan rutin.

"Semua konsekuensi yang timbul darinya akan ditanggung oleh Kanada," lanjutnya dikutip dari AFP  Senin (6/7/2020).

Kedutaan Besar China di Ottawa secara terpisah mengeluarkan travel warning, dan mendesak warganya untuk tetap berhati-hati karena "tindakan kekerasan yang sering dilakukan lembaga penegak hukum di Kanada, telah memicu banyak demonstrasi."


Sementara itu tak lama setelah UU Keamanan Nasional diberlakukan, Kanada telah memperbarui aturan perjalanan ke Hong Kong, sehingga warga Kanada dapat merasakan bagaimana hukum yang ditegakkan China ini akan berdampak ke mereka.

Hubungan antara Beijing dan Ottawa telah memburuk sejak pihak berwenang Kanada menangkap salah satu petinggi Huawei, Meng Wanzhou, pada Desember 2018.

Sebagai balasan, China kemudian menahan dua orang Kanada termasuk seorang mantan diplomat.

"Setiap upaya dalam menekan China tidak akan pernah berhasil," ujar Zhao.

Kemudian Zhao mengatakan, Kanada mengambil kebijakan yang salah terhadap China, dan dia mendesak negara pimpinan Justin Trudeau itu segera memperbaikinya.

"Berhenti mencampuri urusan Hong Kong dan urusan dalam negeri China dengan cara apa pun, untuk menghindari keretakan lebih lanjut terhdadap hubungan bilateral China-Kanada," pungkasnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/07/080000570/kanada-ikut-campur-urusan-hong-kong-china-muak-dan-beri-travel-warning

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke