Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Usai Sembuh dari Covid-19, Indera Penciuman Pasien Bisa Tak Berfungsi

Kondisi ini dinamakan anosmia, yang termasuk cacat tak terlihat dan belum ada pengobatan khusus untuk mengatasinya.

"Yang paling saya rindukan adalah aroma putraku ketika aku menciumnya, (dan) aroma tubuh istriku," kata Jean-Michel Maillard dikutip dari AFP Senin (6/7/2020).

"Anosmia memisahkan Anda dari aroma kehidupan, ini adalah siksaan," terang Maillard yang merupakan presiden anosmie.org, sebuah kelompok di Perancis yang didirikan untuk membantu para penderita.

Maillard melanjutkan, penderita anosmia tidak akan bisa menghirup aroma kopi pagi, mencium aroma rumput yang baru saja dipotong, bahkan aroma sabun setelah mandi.

Anda baru akan menyadari indera penciuman Anda ketika kehilangannya, kata Maillard yang mengidap anosmia akibat kecelakaan.

Lebih lanjut ia mencontohkan, anosmia juga dapat membuat penderitanya tak bisa mencium bau asap dari api, gas yang bocor, atau tempat sampah.

Pengalaman makan juga akan berbeda karena aromanya tak tercium, ungkap Alain Corre spesialis THT di Rumah Sakit Fondation Rothschild di Paris.

"Ada puluhan penyebab anosmia," katanya dikutip dari AFP. Penyebab-penyebab itu antara lain polip hidung, rinitis kronis, diabetes, Alzheimer, dan Parkinson.

Sekarang Covid-19 juga dimasukkan dalam daftar itu, kata Corre.

"Ketika orang-orang kehilangan indera penciuman dan tidak mendapatkannya kembali, kami melihat ada perubahan nyata dalam kualitas hidup dan tingkat depresi yang tidak signifikan," imbuhnya.

Corre melanjutkan, masalah kian pelik jika gejalanya terus berlanjut.

"Kehilangan indera penciumanmu selama sebulan, itu tidak parah," kata Maillard.

"Dua bulan, itu mulai menjadi masalah. Tapi setelah 6 bulan, kamu akan merasa sendirian."

"Ada aspek psikologis yang sangat sulit dijalani," jelasnya. "Anda akan perlu bantuan."

Pencarian pengobatan

Sampai sekarang belum ada perawatan khusus untuk kondisi ini.

Corre mengatakan, pasien harus mengetahui penyebabnya tetapi "masalah anosmia sering berkaitan dengan virus, dan pengobatan infeksi virus tidak berdampak pada penciuman Anda."

"Menurut data awal, sekitar 80 persen pasien Covid-19 pulih secara spontan dalam waktu kurang dari sebulan, dan sering kali bahkan lebih cepat, dalam 8-10 hari," ungkap Corre dikutip dari AFP.

Namun bagi para penderita lainnya, bisa jadi penyakit ini telah menghancurkan neuron penciuman mereka, yang mendeteksi aroma.

Kabar baiknya, neuron-neuron yang teletak di bagian belakang hidung ini dapat beregenerasi.

Dua rumah sakit di Paris, Rothschild dan Lariboisere, telah meluncurkan studi "CovidORL" untuk menyelidiki fenomena tersebut, dengan menguji pencucian hidung untuk menyembuhkan anosmia.

Cara lain adalah melatih lagi indera penciuman, mencoba memutar ingatan tentang bau-bau tertentu, terang Corre.

Contohnya memilih aroma kuat di bahan-bahan dapur seperti kayu manis atau thyme. Tarik napas dalam selama 5-10 menit sambil melihat apa yang dihirup, dan lakukan 2 kali sehari.

Maillard telah menyelesaikan pelatihan ulang indera penciumannya musim dingin lalu, dengan memakai 4 aroma.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/06/160131570/usai-sembuh-dari-covid-19-indera-penciuman-pasien-bisa-tak-berfungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke