Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Provokasi Korea Utara demi Memperkuat Status Adik Kim Jong Un

Pernyataan itu disampaikan Tae Young-ho, mantan diplomat Korut yang membelot dan kini beralih menjadi politisi Korea Selatan.

"Sejauh ini, belum ada orang ketiga antara militer Korea Utara dengan Kim Jong Un. Tapi, kini ada Kim Yo Jong," ujar Tae di Facebook.

Politisi dari partai oposisi Masa Depan Bersatu itu menerangkan, provokasi Korut ini bertujuan untuk menciptakan sistem komando baru.

"Sehingga kini publik Korut bakal mulai mendapat instruksi dari adik Kim Jong Un itu," ujar Tae dikutip kantor berita Yonhap Rabu (17/6/2020).

Tae memutuskan membelot ke Korea Selatan pada 2016, setelah di posisi sebelumnya dia menjabat sebagai Wakil Duta Besar untuk Inggris.

Dia naik ke parlemen setelah di pemilihan umum April lalu, dia mengamankan kursi dengan memenangkan perwakilan proporsional.

Opini Tae terjadi sehari setelah Pyongyang meledakkan kantor perwakilan gabungan dengan Negeri Ginseng di Kaesong (16/6/2020).

Dia menjelaskan tidak pernah melihat Pyongyang melaksanakan perintah, yang diberikan oleh Kim adik di akhir pekan, secepat itu.

Dalam kacamata Tae, aksi tersebut merupakan upaya Pyongyang dalam mengonsolidasikan seluruh negara atas Kim adik sebagai penerus kakaknya.

Tae mengatakan, rezim Korut berusaha untuk menampilkan kepemimpinan Kim Yo Jong sebagai orang nomor dua di samping Kim Jong Un.

"Kim kakak mungkin berniat untuk mengukir gambar Kim Yo Jong sebegai pemimpin perempuan yang mempunyai kekuatan," jelasnya.

Dia melanjutkan, dengan penghancuran kantor penghubung di Kaesong, maka Deklarasi Panmunjom dan tensi yang sempat menurun akan kehilangan efeknya.

Deklarasi Panmunjom itu ditantangani di Panmunjom, desa di wilayah zona demiliterisasi, oleh Kim dan Presiden Korsel Moon Jae-in.

Dia menyarankan Seoul untuk mengirim gugatan kompensasi atas bangunan yang dihancurkan, dan meminta Dewan Keamanan PBB melontarkan kecaman.

Penghancuran di Kaesong merupakan babak terbaru setelah pekan sebelumnya, Kim adik menyebut Korsel sebagai "musuh" dan melontarkan serangan verbal.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/17/230205770/provokasi-korea-utara-demi-memperkuat-status-adik-kim-jong-un

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke