Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berniat Pesan Permen Lolipop Seharga Rp 28 Miliar, Menteri Madagaskar Dipecat

Rijasoa Andriamanana menyatakan, setiap orang akan mendapat tiga permen untuk "menutupi rasa pahit" dari obat untuk virus corona.

Namun, rencana untuk memesan permen lolipop hingga Rp 28 miliar itu mendapat penolakan dari Presiden Madagaskar, dengan sang menteri dipecat.

Adapun Andry Rajoelina saat ini gencar mempromosikan Covid-Organics, obat herbal yang berkhasiat untuk menyembuhkan patogen virus corona.

Dilansir BBC Jumat (5/6/2020), sejumlah negara Afrika mulai memesan obat itu karena diyakini ampuh melawan penyebaran Covid-19.

Tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, mereka belum mendapatkan data ilmiah obat itu bisa benar-benar mengobati patogen mematikan itu.

Bahkan, Akademi Kesehatan Nasional Madagaskar juga menaruh keraguan akan obat yang bahan dasarnya dari tanaman Artemisia atau Mugworts itu.

Tetapi, dengan lantang Presiden Rajoelina menyanggah kritik itu, di mana dia menyebut itu jadi bulti bagaimana Barat merendahkan Afrika.

"Jika negara Eropa yang mengklaim menemukan obat ini akan diragukan khasiatnya? Saya rasa tidak," sindir Rajoelina kepada France 24.

Hampir 1.000 kasus positif Covid-19 ditemukan di negara Afrika Timur tersebut, dengan tujuh di antaranya dinyatakan meninggal.

Karantina wilayah (lockdown) diterapkan sejumlah negara di dunia untuk menangkal penyebarannya. Namun Rajoelina dikritik karena sikapnya dalam merespons pandemi.

Kritik itu merujuk pada bentrokan pada pekan ini di kawasan Toamasina, di mana tentara dikerahkan untuk memastikan warga mematuhi aturan lockdown.

Kerusuhan tersebut dipicu setelah seorang pedagang asongan dipukul oleh polisi, dengan si pelaku menyanggah dia sudah melakukan kekerasan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/06/121533470/berniat-pesan-permen-lolipop-seharga-rp-28-miliar-menteri-madagaskar

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke