Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Intelijen AS Tarik Kesimpulan Covid-19 Bukan Hasil Rekayasa Manusia

"Seluruh Komunitas Intelijen telah secara konsisten memberi dukungan nyata kepada para pembuat kebijakan AS dan mereka yang menangani Covid-19, yang berasal dari China," kata Kantor Direktur Intelijen Nasional dalam sebuah pernyataan.

"Komunitas intelijen juga sependapat dengan konsensus ilmiah luas, bahwa virus Covid-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik," lanjutnya dikutip dari AFP Kamis (30/4/2020).

Pernyataan itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump pada Senin (27/4/2020) menyarankan, ia mungkin akan menuntut ganti rugi dari China karena wabah virus corona ini.

Beberapa laporan berita mengabarkan, Trump telah menugaskan mata-mata AS untuk mencari tahu lebih lanjut tentang asal Covid-19.

Awalnya, titik mula penyebaran Covid-19 berasal dari "pasar basah" Wuhan di China, tetapi sekarang diperkirakan berasal dari laboratorium penelitian atau Institut Virologi Wuhan yang berada di dekatnya.

Trump kemudian pada Senin mengatakan, ada banyak pilihan untuk "meminta pertanggungjawaban mereka," atas wabah yang telah menginfeksi lebih dari 3,2 juta orang di seluruh dunia ini dan menewaskan lebih dari 227.000 jiwa.

"Kami tidak senang dengan China," kata presiden ke-45 AS tersebut.


"Kami tidak senang dengan seluruh situasi itu, karena kami percaya itu bisa dihentikan di sumbernya," lanjut Trump.

Direktorat intelijen AS mengatakan selalu meningkatkan sumber daya untuk studi dan analisis, selama krisis nasional ini.

Komunitas intelijen "akan memeriksa dengan teliti informasi yang muncul, dan intelijen akan menentukan apakah wabah itu dimulai melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau apakah itu adalah hasil dari kecelakaan di sebuah laboratorium di Wuhan," kata Kantor Direktur Intelijen Nasional.

Dugaan bahwa virus corona buatan manusia telah beredar sejak epidemi merebak di China pada Desember dan Januari.

Dalam sebuah survei yang dirilis pada 8 April, Pew Research Center mengemukakan, 29 persen orang Amerika percaya virus itu diciptakan di laboratorium, baik secara sengaja (23 persen) atau secara tidak sengaja (6 persen).

Namun sampai sekarang belum ada bukti sahih untuk teori itu, dan para ilmuwan mengatakan tidak ada indikasi dalam susunan genetik virus bahwa virus ini direkayasa di laboratorium.

https://www.kompas.com/global/read/2020/05/01/062700370/intelijen-as-tarik-kesimpulan-covid-19-bukan-hasil-rekayasa-manusia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke