Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria Ini Borong Tisu Toilet Rp 100 Juta, tapi Tidak Laku Dijual Lagi

Pria tersebut telah memborong tisu toilet dan hand sanitizer, dan ia hendak menjualnya lagi secara online. Namun, akunnya justru diblok.

Menurut Direktur Supermarket Drake, John Paul Drake, pria itu menelepon mereka untuk meminta pengembalian atas uang pembelian.

Barang-barang yang dibelinya adalah 132 tisu toilet dan 150 botol hand sanitizer berkapasitas 1 liter.

Panic buying terjadi di beberapa negara bagian Australia pada awal Maret, karena dikhawatirkan pandemi virus corona akan membuat warga terkurung di rumah dan toko-toko tutup.

Kesempatan itu lalu digunakan oleh beberapa orang untuk membeli barang-barang dalam jumlah besar, dan akan dijual lagi dengan harga lebih tinggi.

Dilansir dari ABC Australia, John berpendapat pembeli tersebut telah bekerja sama dengan sekelompok orang yang memborong kebutuhan pokok, termasuk tisu toilet dan hand sanitizer.

"Dalam percakapan telepon, pembeli itu mengaku 'akun saya di eBay sudah ditutup, kami tidak bisa mendapat keuntungan dari apa yang kami punyai sekarang'," kata John kepada ABC Radio Adelaide.

"Dia mempunyai tim yang membantu membeli berbagai produk ini. Katanya jumlahnya 20 orang."

"Bukannya mereka membeli untuk disimpan karena takut tidak bisa dapat lagi, tapi sengaja untuk dijual lagi dengan keuntungan besar."

Selanjutnya John mengatakan tindakan mereka sangat memalukan, dan itu menjadi alasan mengapa supermarket di seluruh Australia menerapkan pembatasan pembelian barang-barang pokok selama pandemi virus corona.

Biasanya, satu kantong tisu toilet yang dijual di Negeri "Kanguru" berisi antara 12-24 gulungan.

John menambahkan, pihak toko sudah berbicara dengan pabrik pembuat tisu untuk memproduksi kantong dengan isi gulungan lebih sedikit.

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/16/185630570/pria-ini-borong-tisu-toilet-rp-100-juta-tapi-tidak-laku-dijual-lagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke