Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bawa Kura-kura Jalan-jalan, Wanita di Italia Didenda Rp 6,8 Juta

Di tengah wabah yang sudah membunuh lebih dari 20.000 orang di negara Mediterania itu, warganya butuh alasan agar diizinkan keluar rumah.

Mengajak anjing berjalan-jalan merupakan langkah yang sering dipakai agar publik meninggalkan rumah. Tapi tidak demikian halnya dengan kura-kura.

Polisi Roma menyatakan, mereka menemukan bahwa seorang wanita berusia 60 tahun tak mempunyai alasan kuat untuk keluar di tengah lockdown virus corona.

"Perempuan itu berjalan dengan kura-kuranya," ujar polisi dalam keterangan tertulis sebagaimana diwartakan AFP Selasa (14/4/2020).

Juru bicara kepolisian, Nunzio Carbone, menerangkan nenek itu didenda 400 euro, sekitar Rp 6,8 juta, karena "tak mempunyai alasan bagus".

Otoritas Italia menyatakan, mereka mencatatkan rekor 16.545 denda selama Senin Paskah, yang merupakn hari libur di negara mayoritas Katolik itu.

Publik Negeri "Pizza" ramai di media sosial, di mana mereka bercanda bakal menyewakan anjing mereka bagi warga yang tidak betah di rumah.

Carbone menerangkan, kura-kura memang berukuran seperti pisa. Tetapi, perempuan tersebut didenda karena si hewan tak mempunyai tali kekang.

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/14/214906870/bawa-kura-kura-jalan-jalan-wanita-di-italia-didenda-rp-68-juta

Terkini Lainnya

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke