Dengan jumlah kasus Covid-19 di Perancis yang mendekati 60.000 termasuk lebih dari 5.300 korban meninggal, rumah sakit mulai kekurangan masker, ventilator, dan kebutuhan penting lainnya.
Pada Rabu (1/4/2020) proyek "COVID 3D" diprakarsai oleh seorang ahli bedah rumah sakit anak-anak Necker.
Proyek ini kemudian diluncurkan oleh otoritas rumah sakit Paris AP-HP.
Otoritas tersebut mengatakan, sekarang mungkin waktunya untuk menghasilkan sejumlah besar perangkat medis untuk memenuhi permintaan peralatan, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam periode epidemi ini.
Di sebuah pabrik kecil yang didirikan di sebuah taman samping rumah sakit Cochin di Paris, sekitar 60 printer 3D telah disiapkan.
Printer sebanyak itu akan digunakan untuk menghasilkan berbagai keperluan alat medis yang diminta dokter, perawat, dan staf medis lainnya di seluruh kota.
AP-HP mengatakan, produksi katup, penyuntik untuk jarum suntik, peralatan intubasi dan ventilator, serta masker wajah kaku akan dimulai sesegera mungkin.
"Tergantung pada jenis peralatan dan kerumitannya, kami akan dapat menghasilkan 300 obyek sehari hingga 3.000 per minggu," kata Roman Khonsari, dokter di Necker yang mengarahkan proyek, dikutip dari AFP.
Sebagai ahli bedah maksilofasial, Khonsari telah lama menjadi pendukung potensi percetakan 3D. Dia merencanakannya untuk operasi dan mengembangkan implan buatan.
November 2019, Khonsari membuka laboratorium penelitian khusus di rumah sakitnya, dengan dukungan dana dari yayasan Gueules Cassees, yang didirikan untuk membantu veteran Perang Dunia I yang cacat.
Produksi 24 jam
Proyek ini didanai sebagian oleh konglomerat Kering dan disokong keahlian start-up Perancis, Bone3D, yang memiliki spesialisasi dalam percetakan 3D medis.
Sebanyak tiga teknisi akan bekerja secara bergiliran untuk mengawasi produksi secara penuh.
Permintaan untuk membuat obyek akan diperiksa untuk memastikan itu kebutuhan asli. Ini bukan saatnya untuk menanggapi "ilmuwan gila", kata Khonsari.
Kemudian bagi AP-HP, proyek yang dimulai hanya dalam 10 hari melalui kolaborasi sekitar 50 dokter, insinyur, pengembang, dan wirausaha, ini merupakan keajaiban kecil.
Para pejabat telah mengesahkan sertifikasi jalur cepat untuk sebagian besar peralatan tersebut. Beberapa di antaranya sudah kekurangan stok bahkan sebelum pandemi krisis melanda.
"Walau di saat krisis sekalipun, produk kami tidak boleh cacat sedikit pun. Tidak boleh ada bagian yang rusak atau tidak berfungsi selama prosedur (penanganan pasien)," kata Khonsari.
Produk-produk yang dihasilkan printer 3D ini telah dipasok ke dokter, termasuk Philippe Juvin, kepala perawatan darurat di rumah sakit Pompidou.
Proyek rumah sakit di Paris ini akan dimulai dengan membuat peralatan relatif sederhana.
Di antaranya adalah suku cadang untuk alat pompa, makser resusitasi, kacamata pelindung, dan pegangan pintu yang dirancang khusus untuk dibuka oleh lengan seseorang, untuk mengurangi risiko penularan.
"Masih ada beberapa peralatan yang tidak bisa kami produksi dengan (printer) 3D seperti baju pelindung. Tapi untuk tiga perempat dari yang kami butuhkan, itu mungkin," kata Khonsari.
https://www.kompas.com/global/read/2020/04/03/135142670/atasi-kekurangan-stok-alat-medis-rs-di-perancis-akan-produksi-dari