Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banyak Pelanggaran, Perancis Berencana Perpanjang Lockdown Virus Corona

Presiden Emmanuel Macron telah memerintahkan warganya untuk berdiam diri di rumah, dalam kebijakan yang berdurasi dua pekan.

Mereka dilarang keluar kecuali untuk keperluan mendesak seperti periksa ke dokter, mengajak anjing jalan-jalan, dan melarang adanya agenda publik.

Warga juga diperintahkan bekerja dari rumah. Pengecualian diberikan jika perusahaan tempat si warga ternyata tidak bisa melakukan telekonferensi.

Demi menyukseskan lockdown itu, Presiden Macron mengerahkan 100.000 tentara, di mana para pelanggar bakal diancam dengan denda.

Meski menerapkan aturan ketat, masih banyak pemberitaan di mana ada keluarga atau indvididu yang berjalan-jalan di tman meski telah dilarang aparat.

Terdapat juga pelanggaran ketentuan jarak satu meter saat masyarakat mengantre di lini usaha tergolong penting, seperti supermarket.

Dilansir AFP Kamis (19/3/2020), Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengatakan bahwa mereka yang melanggar aturan adalah idiot.

"Masih ada orang yang menganggap remeh risiko. Mereka menganggap diri pahlawan modern dengan melanggar aturan, di mana itu idiot," kecamnya kepada radio Europe 1.

Kepala otoritas kesehatan Perancis Genevieve Chene berujar, dibutuhkan 2-4 pekan agar wabah virus corona benar-benar teratasi.

Kepada radio Franceinfo, Chene berkata selama rentang waktu tersebut, mereka harus bisa melihat dinamika berbeda, yaitu wabah menurun.

"Sepertinya dibutuhkan perpanjangan (masa karantina) dalam rangka mengerem penyebaran yang sudah terjadi," papar Chene.

Berapa lama durasi perpanjangan, jika jadi diberlakukan, akan ditentukan oleh bagaimana masyarakat bisa menyesuaikan diri dengan lockdown.

Lebih lanjut, Castaner menekankan orang-orang untuk tidak melanggar aturan, dan membahayakan nyawa tak hanya tim medis, namun juga keluarganya.

Castaner juga memperingatkan agar tidak ada yang berusaha mencuri masker bedah dari rumah sakit, dan menindak tegas siapa pun yang terlibat perdagangan Alat Perlindungan Diri (ADP).

Hingga Kamis, Perancis mengumumkan 9.134 kasus penularan Covid-19. Sebanyak 264 meninggal dunia, dan 602 dinyatakan sembuh.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/19/192026370/banyak-pelanggaran-perancis-berencana-perpanjang-lockdown-virus-corona

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke