Bersama dengan dokter dan tim medis lain, perawat berada di garda terdepan, dan mengisahkan rasa letih dan cerita heroik mereka di tengah wabah.
Dalam foto yang diunggahnya ke Instagram, Alessia Bonari memperlihatkan wajahnya yang memar karena mengenakan masker pelindung.
Dilansir Sky News Rabu (11/3/2020), Alessia menceritakan bagaimana dia begitu takut untuk bekerja setiap harinya di tengah penyebaran virus corona.
"Saya takut jika masker saya tidak melekat dengan sempurna, atau saya tak sengaja menyentuh muka dengan sarung tangan yang kotor," ungkapnya.
Dia juga mengaku takut jika lensa yang melindungi matanya dari virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu tidak terpasang dengan benar.
Alessia mengatakan, secara fisik dia begitu lelah dengan pakaian pelindung yang dikenakannya karena menurutnya, itu menyakitkan.
"Jas laboratorium membuat saya berkeringat. Kemudian begitu saya mengenakan pelindung, saya tidak akan bisa minum atau ke toilet selama enam jam," paparnya.
"Saya begitu capek secara fisik, sama seperti rekan-rekan lainnya yang berada di situasi sama. Namun, ini tak akan menghalangi kami bertugas," tegasnya.
Sebelumnya, perawat lain bernama Elena Pagliarini menjadi simbol kegigihan tim medis Italia dalam memerangi SARS-Cov-2.
Diwartakan The Sun, Pagliarini terlihat tertidur di atas meja dengan keyboard berada di atasnya, dengan dia masih mengenakan pakaian pelindung lengkap.
Pagliarini bekerja di rumah sakit Cremona, kota yang berlokasi di Region Lombardy, kawasan utara Italia, salah satu wilayah yang paling terdampak.
Koleganya yang mengambil foto tersebut, Francesca Mangiatordi kepada Nurse Times mengungkapkan mereka sudah bekerja selama 10 jam.
"Saya melihatnya dan kemudian ingin memberikan pelukan kepadanya. Namun, saya memilih untuk mengabadikan momen ini," katanya.
Alessia yang berasal dari Grosseto menyatakan, dia ingin agar publik bisa menghormati lockdown (penutupan) yang diumumkan pemerintah pada Senin (9/3/2020).
Karantina yang bakal terjadi di seluruh wilayah Negeri "Pizza" itu melarang pertemuan publik pertandingan olahraga, hingga upacara pemakaman.
"Kami, generasi muda, tidak mempunyai kekebalan terhadap corona. Kami pun bisa sakit. Atau lebih parah, menularkannya kepada orang lain," katanya.
"Saya tentu tidak punya hak istimewa untuk pulang dan menjalani karantina. Saya harus bekerja dan berperan. Anda tentu juga demikian," pintanya.
Hingga saat ini, sudah lebih dari 12.000 orang di Negeri "Pizza" terinfeksi SARS-Cov-2. Sebanyak 827 orang meninggal dan 1.045 lainnya sembuh.
Pada Rabu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa virus corona kini pandemi global, yang artinya sudah menyebar ke berbagai tempat di seluruh dunia.
https://www.kompas.com/global/read/2020/03/12/145018470/perawat-italia-ini-ungkap-kondisinya-berjuang-merawat-pasien-virus-corona