Yudiana menceritakan bahwa homLiv merupakan bisnis alat masak berbahan kayu yang ia bangun bersama sang suami, Larry, saat pandemi Covid 19 melanda.
Alat memasak berbahan kayu pertama yang diproduksi di homLiv yaitu alat giling yang biasa digunakan untuk membuat kue atau kerap disebut rolling pin.
"Pertama kali bikin rolling pin karena saat itu (pandemi Covid 19) banyak yang bikin kue, ya sudah bikin rolling pin," katanya.
Melihat respon positif yang diterima dari pasar, homLiv kemudian lanjut memproduksi berbagai jenis alat masak kayu lainnya.
Baca juga: 3 Tips Merawat Alat Masak Kayu Supaya Awet, Jangan Jadikan Pajangan
Produksi alat masak kayu homLiv berbasis di Yogyakarta, bersama dua orang perajin kayu mulanya pada 2021. Setelah itu pada 2022 jumlah perajin kayu bertambah menjadi tujuh orang.
Kemudian pada 2023 homLiv kembali menambah pasukan perajin lokal menjadi 17 orang. Hingga saat ini, ada sekitar 20 orang perajin kayu lokal yang dilibatkan dalam pembuatan alat masak.
Saat ini alat masak kayu homLiv sudah mengekspor produk lokal ke luar negeri. Peluang ini diperoleh setelah Yudiana kerap menghadiri pameran berskala internasional.
"Kami sering ikut pameran, sempat juga difasilitas sama kementerian untuk pameran ke Osaka, Jepang. Kami coba untuk selalu ikut program seperti itu (pameran) supaya makin terlihat dan makin dikenal," katanya.
Adapun beberapa negara yang sudah dijangkau oleh homLiv meliputi, Jepang, Korea, China, dan Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.