Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bisnis Merek Cokelat Indonesia, Kerja Sama dengan Petani Lokal hingga Ekspor ke Jepang

Kompas.com - 05/03/2024, 20:31 WIB
Krisda Tiofani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Soal kualitas cokelat, Indonesia boleh diadu. Negeri ini nyatanya menduduki peringkat 10 besar produsen kakao terbesar di dunia selama bertahun-tahun.

Sayangnya, tidak banyak yang memproduksi cokelat lokal dari bean to bar sehingga cita rasa cokelat asli Indonesia pun kurang familiar.

Satu dari banyak pebisnis makanan, Tissa Aunilla, Co-Founder Pipiltin Cocoa, mencoba peruntungan mengolah biji kakao Indonesia menjadi sajian cokelat yang nikmat, sejak belasan tahun lalu.

Baca juga: Resep Brownies Pisang Cokelat, Cuma Pakai 1 Telur

"Saya suka banget bikin kue cokelat dan waktu itu dapat cokelat Swiss dari teman chef. Pas mau cokelat Swiss lagi, susah dan ternyata cokelatnya berasal dari Jember," ungkap Tissa saat ditemui Kompas.com di Pipiltin Cocoa Plaza Senayan, Kamis (29/2/2024).

Sejak itu, Tissa mulai mengubah ruang tamu di rumahnya menjadi chocolate room. Membeli meja marble dan memasang AC demi menjaga tekstur cokelat yang diolahnya.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Hal itu terjadi 2009 lalu. Tissa memelajari karakteristik cokelat dan mengolahnya. Saat itu, menurut Tissa, belum ada merek yang mengenalkan single origin cokelat Indonesia.

"Hotel-hotel bintang lima pakai cokelat Perancis, padahal cokelat kita juga sama kayak mereka, persis sama, cuma ya mereknya Indonesia," ungkap Tissa.

Baca juga: 5 Rekomendasi Hidangan di Monsieur Spoon, Coba Cokelat Panas

"Sayang banget ya kalau kita enggak bisa kenalin cokelat di negara sendiri. Akhirnya, kami berani untuk create the market khusus cokelat premium Indonesia," tambahnya.

Dessert dari cokelat Indonesia

Berawal dengan kecintaannya pada kue cokelat, dibekali beberapa kursus cokelat di Jakarta, bahkan mengambil sertifikasi Master Chocolatiers di Swiss, Tissa kian mantap mengenalkan cokelat Indonesia ke dunia.

Jarak dua tahun sejak segala macam kursus cokelat ia ambil, Pipiltin Cocoa akhirnya berdiri pada 2013. Tissa pertama kali mengenalkan olahan cokelat Indonesia dalam bentuk dessert.

Pipiltin Cocoa membuka gerai terbarunya di Plaza Senayan, Jakarta Selatan pada Kamis (29/1/2024).DOK. Pipiltin Cocoa. Pipiltin Cocoa membuka gerai terbarunya di Plaza Senayan, Jakarta Selatan pada Kamis (29/1/2024).

Waktu itu, kami kerja sama dengan chef hotel bintang lima. Bikin puluhan menu dessert yang dalam satu piring ada 18-20 komponen," kata Tissa. Cokelat pertama yang digunakannya pertama kali berasal dari Bali dan Aceh.

Berbagai respons pelanggan pun diterimanya, seperti Pipiltin yang dikira merek luar negeri karena namanya, hingga cita rasa cokelat asli Indonesia yang masih asing.

"'Kok cokelatnya aneh rasanya?' Karena sudah biasa dengan palet cokelat manis kan. Kami akhirnya mulai menjelaskan asal cokelat ini dari berbagai daerah," kata Tissa.

Baca juga:

Berhasil dengan pengenalan cokelatnya melalui dessert, Pipiltin Cocoa kemudian mengenalkan produk chocolate bar yang sampai saat ini menjadi andalan. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com