Sebagai pembeda dengan kafe dan restoran lainnya, Apry membuat makanan khas Nusa Tenggara Timur (NTT), sei sapi.
"Sei yang saya jual ini memang asli dari Kupang, NTT, akan berbeda dari sei kebanyakan yang sudah ada di restoran sekitar sini," tuturnya.
Sei sapi khas NTT seharusnya diasap dengan kayu kosambi yang banyak tersedia di daerah Timur Indonesia.
Sei atau daging sapi asap yang diiris, dipadukan dalam menu nasi goreng dan mi goreng di Casa Blanco.
Menu makanan Casa Blanco terdiri dari Nasi Ayam Goreng Pedas, Ayam Goreng, Ikan Nila Goreng, Nasi Putih Telur Ceplok, Bakwan Jagung, Nasi Goreng Sei Sapi, Mie Goreng Sei Sapi Sambal Matah, Singkong Goreng, dan Cireng Bumbu Rujak.
Khusus minumannya, pelanggan bisa memesan Yakult Naga, Juice Alpukat Kopi, Es Jeruk Kelapa, Juice Nanas, dan Kopi Bogor yang menjadi favoritnya.
Harga satu makanan atau minumannya cukup terjangkau. Mulai Rp 10.000 hingga Rp 38.000.
Baca juga:
Suasana kafe resto ini nampak berbeda dengan tempat makan biasa. Area makannnya menyebar dan banyak spot kosong untuk berfoto.
Ruang makan dalam ruangannya berkapasitas terbatas dengan view pemandangan kafe dan alam sekitar.
Apry menuturkan, kafe resto miliknya ini memang bermula dari vila ketika ia membeli bangunan ini pertama kali pada 2018 dan dikenal dengan nama vila bodas.
Namanya berganti menjadi Casa Blanco, berarti rumah putih diambil dari bahasa Spanyol agar lebih modern.
"Kami hanya menikmati vila dan kolam ikan sehingga selama setahun itu kosong, kami jarang ke sini," kata Apry.
"Saya memutuskan untuk membuat kafe atau restoran sehingga jadilah konsep seperti ini," tambahnya.
Apry sengaja mengubah konsep vilanya karena melihat perubahan tren konsumsi masyarakat yang mengarah ke kafe.