Berkonsep vila di tengah taman, kafe ini diharapkan dapat menjadi tempat healing para pelanggan dari hiruk pikuk kota.
Ia mulai membangun kafe restonya dengan bekerja sama merek franchise untuk makanan dan minuman.
Kemudian, Apry mulai mengelola dapur kafenya sendiri dengan pengetahuan kuliner dan hobi memasak yang dipunya.
Desain kafenya dirancang dengan spot makan di beberapa titik berkapasitas hingga 100 orang.
Area makan dalam ruangan dekat kasir, menampilkan ornamen warna-warni dari tenun yang dipajang sekaligus dijualnya.
"Saya suka membuat aksesori tradisional dari NTT, biasanya aksesori ini saya padukan dengan kain tenun. Jadi, ada yang bilang ini kafe dan galeri karena banyak tenun," kata Apry.
Ibu rumah tangga dengan segudang hobi ini menawarkan tenun seharga ratusan hingga jutaan rupiah per kain.
Rencananya, Apry akan mengembangkan kafe resto ini sesuai dengan situasi sekitarnya, terutama soal akses.
Ia berharap, pemerintah setempat dapat turun tangan menangani akses jalan yang masih rusak untuk mempermudah masyarakat dan pelanggan restonya ketika datang ke Casa Blanco.
Baca juga:
View this post on Instagram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.