Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sunardi Siswodiharjo
Food Engineer dan Praktisi Kebugaran

Food engineer; R&D manager–multinational food corporation (2009 – 2019); Pemerhati masalah nutrisi dan kesehatan.

"Mindful Eating": Ritual Makan (Sehat) yang Terabaikan

Kompas.com - 20/09/2023, 16:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bisa jadi hal inilah yang menjadi sebab kegagalan diet yang sedang dijalani, yaitu ketika kita mulai lupa cara menikmati makanan.

Kecenderungan mindless eating bisa dilawan dengan membiasakan mindful eating, metode makan yang ideal untuk tubuh, yaitu fokus, sadar sepenuhnya terhadap makanan yang sedang dikudap, “hadir” saat makan, mensyukuri serta menikmati makanan, menyadari apa rasa, aroma, tekstur, dan warna dari makanan. Bahkan mampu belajar untuk tidak lagi mengeluhkan apa yang ada di meja makan.

Termasuk dalam ritual penting dalam penerapan mindful eating adalah mengunyah makanan secara menyeluruh sebelum ditelan, meminum air di sela-sela waktu makan, menikmati aroma dan rasa makanan, menggunakan piring dan mangkuk lebih kecil, mematikan televisi dan komputer saat makan, dan menciptakan pengalaman menyenangkan di sekitar makanan dan makan.

Makanlah secara perlahan, untuk memberikan jeda pada tubuh untuk mengirim sinyal bahwa kita sudah merasa kenyang. Otak kita membutuhkan waktu 20 menit untuk mengirim sinyal kenyang tersebut.

Hal ini dijelaskan oleh Monroe (2015) dalam artikel bertajuk Mindful Eating: Principles and Practice di American Journal of Lifestyle Medicine.

Pencernaan akan bekerja dengan lebih baik, akibatnya berat badan akan lebih terkendali, serta merasakan puas dengan apa yang telah kita makan.

Namun, jika kita makan terburu-buru maka pencernaan bekerja lebih berat, makanan tidak lagi terasa nikmat dan bahkan muncul stres. Jadi saatnya melepas obsesi terhadap kecepatan, apalagi di dalam ritual makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com