Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kue Apem, Simbol Maaf yang Jadi Tradisi Jelang Ramadhan

Kompas.com - 15/04/2023, 18:33 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apam atau apem banyak dijumpai di pasar tradisional dan toko kue modern. Kue ini biasanya terbuat dari tepung beras, santan, dan daun pandan. Rasanya manis, gurih, dan wangi.

Nama apem disebut bersumber dari bahasa Arab yakni afwan, affum, dan alwan yang berarti "ampun".

Saat masuk ke Indonesia, kata tersebut disesuaikan dengan dialek orang Jawa hingga menjadi "apem".

Baca juga:

"Ada dua jenis apem, dipanggang dan dikukus. Apem yang dipanggang bisa jadi kudapan manis berkat teksturnya yang lembut dan kenyal," bunyi keterangan dari kartu resep Aku Cinta Masakan Indonesia (ACMI) untuk acara Qatari Nights 2023, dikutip pada Sabtu (15/4/2023).

Bentuk apem pun bervariasi dengan beragam warna. Ada yang berbentuk seperti mangkuk, ada pula yang pipih. 

Ilustrasi apem jawa sedang dipanggang di atas kompor arang. SHUTTERSTOCK/HARYANTA P Ilustrasi apem jawa sedang dipanggang di atas kompor arang.

Salah satu cara memasak apem adalah menggunakan alat tradisional dari tanah liat bernama anglo. Fungsi anglo sama seperti kompor saat ini tetapi bahan bakar dan materialnya berbeda. 

Apem yang dimasak menggunakan anglo disebut lebih bercita rasa dan beraroma harum. Durasi masak kue apem sekitar 11 hingga 13 menit.

Baca juga:

Camilan ini pun bisa dinikmati sebagai teman minum teh atau kopi, bahkan juga cocok dinikmati bersama karak, teh susu berempah khas Qatar.

Di balik keberadaannya yang mudah ditemui, apem sulit dilepaskan dari budaya dan tradisi di Indonesia, khususnya menjelang bulan puasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com